KAJIAN MATERI KELOMPOKTANI KONSEP DAN PENDEKATAN PTT | Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu|KOMPONEN TEKNOLOGI PTT | TEORI PENDIDIKAN

MATERI SEKOLAH LAPANG ( SL )
 PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU (PTT )
PADA TANAMAN JAGUNG
DI KELOMPOKTANI KAWUNGSARI
DESA MANGGUNGSARI  KECAMATAN RAJAPOLAH





Disusun
oleh


USEP WAHYUDIN , SE.


  





BALAI PENYULUHAN PERTANIAN (BPP RAJAPOLAH )
KABUPATEN TASIKMALAYA
TAHUN 2008



BAB I
PENDAHULUAN


1.1. Latar Belakang
Seperti yang kita ketahui padasaat ini harga jagung sangat menggiurkan , permintaan jagung didalam negeriterus meningkat dengan laju 6 ,6 % per tahun , Sementara laju peningkatan produksihanya tercapai 2 ,5 % per tahun. Sebagai contoh; produksi jagung tahun 2004 diJawa Barat hanya mencapai 549.442 ton/tahun sedangkan kebutuhan jagung pipiluntuk industri pakan ternak , pangan dan bahan olahan mencapai 1.051.080 ton/tahun ,ini menggambarkan peluang yang sangat besar untuk melaksanakan usahatanijagung.
Dalam pelaksanaan budidayapenggunaan lahan secara intensif dan terus menerus mengakibatkan terjadinyapenurunan kesuburan dan sifat fisika , kimia tanah , untuk memperoleh produksiyang tinggi , pengelolaan selalu menggunakan pupuk anorganik tanpa penambahanbahan organik , akibatnya jumlah dan kualitas bahan organik tanah menurun ,sehingga walaupun varietas yang ditanam unggul apabila tidak ditunjang bolehlingkungan tumbuh perakaran yang baik , maka pertumbuhan tanaman tidak akanoptimal.
Untuk memecahkan masalahtersebut di atas Badan Litbang Pertanian telah menghasilkan suatu modalteknologi melalui pendekatan Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya  Terpadu ( PTT ). Teknik budidaya jagung modelPTT dibandingkan dengan non PTT ( cara konvensional/cara petani ) dapatmeningkatkan hasil jagung pipil sebesar 25 ,12 %.

1.2. Maksud dan Tujuan

Pelaksanaan PengelolaanTanaman  dan Sumberdaya Terpadu ( PTT )bermaksud untuk melaksanakan teknik budidaya dengan memperhatikan keseimbanganlingkungan ( ekosistem ). Dimana penggunaan pupuk organik mutlak dilaksanakanuntuk memperbaiki struktur dan kesuburan tanah.
Adapun tujuannya yang lebihutama adalah :
·        Menigkatkanproduktivitas baik lahan maupun hasil.
·        Meningkatkanefisiensi biaya produksi.
·        Melestarikansumberdaya untuk berkelanjutan sistem produksi.
·        Dapatmemecahkan permasalahan dalam budidaya jagung selama ini.


1.3. Permasalahan dalam budidaya Jagung
  1. Faktor Abiotik
  1. Ketersediaan hara dalam tanah kurang.
  2. Cekaman air ( Water Stress ) terutama kekeringan.
  3. Tanah beeaksi masam dan keracunan Aluminium.
  4. Kekurangan bahan organik.

  1. Faktor Biotik
  1. Penyakit seperti : bulai , hawar daun , karat dan busuk batang.
  2. Hama seperti : penggerek batang , lalat bibit , hama kumbang.
  3. Gulma terutama di daerah kekurangan tenaga kerja.

  1. Faktor Teknik Budidaya
  1. Menggunakan varietas potensi hasil rendah.
  2. Populasi tanaman rendah karena mutu benih rendah.
  3. Takaran pupuk di bawah kebutuhan tanaman dan kurang efektif.

  1. Faktor Sosial Ekonomi dan Kelembagaan
  1. Harga produk jagung fluktuatif dan cenderung rendah pada saat panen raya.
  2. Harga sarana produksi relatif mahal.
  3. Petani kurang dan sulit untuk mengakses permodalan.
  4. Masih kekurangan informasi teknologi yang sampai ke petani.
  5. Kelembagaan petani khususnya jagung masih lemah.
  
BAB II
KONSEP DAN PENDEKATAN PTT


2.1. Pengertian PTT
PTT adalah singkatan dariPengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu , yang merupakan metodologi , strategiatau filosofi untuk meningkatkan produksi melalui cara mengelola tanaman ,tanah , air dan unsur hara serta organisme pengganggu tanaman secara holistikdan berkelanjutan.
Dengan kata lain PTT jagungadalah merupakan suatu teknologi budidaya tanaman jagung dengan mengkedepankanperbaikan struktur tanah dan peningkatan produksi dengan penggunaan pupukorganik dan pupuk an organik. Sedangkan untuk pengendalian organisme pengganggutanaman dengan menggunakan kaidah Pengendalian Hama Terpadu ( PHT ).

2.2. Sifat-sifat PTT
Pengelolaan tanaman dansumberdaya terpadu ( PTT ) jagung bercirikan mempunyai sifat-sifat sebagaiberikut :
-Partisipatif adalah dalam pelaksanaanyya petani ditingkat untuk dapatmemelihara tanaman dan tanah secara intensif meningkatkan kemampuan untuk bisamemproduksi sendiri baik pupuk maupun pestisida.
-   Dinamis adalah palaksanaan PTT tidak terikatdan tidak ketergantungan pada satusisi kimia atau organik tetapi merupakanketerpaduan.
-   Spesifik Lokasi adalah dalam melaksanakanteknologi PTT untuk menjamin keberhasilan produksi. Pemilihan lokasi mutlakdilakukan.
-    Keterpaduan dan sinergis antar komponenadalah pelaksanaan PTT merupakan pelaksanaan budidaya jagung yang mempunyaihubungan saling mendukung antar komponen teknologi.

2.3. Tujuan PTT
            Pelaksanaan Pengelolaan Tanaman dan sumberdayaTerpadu ( PTT ) bertujuan meningkatkan pendapatan petani melalui penerapanteknologi yang cocok untuk kondisi setempat yang dapat meningkatkan hasil sertamenjaga kelestarian lingkungan.



BAB III
KOMPONEN TEKNOLOGI PTT

           Varietas Unggul
Varietas jagung yang dipilihadalah varietas unggul yang telah dilepas , varietas unggul baru yang memilikiproduktivitas tinggi , ketahanan , terhadap penyakit , sesuai dengan karakteristiklahan dan iklim serta toleran terhadap kekeringan akan ditanam harus merupakanvarietas yang diinginkan pasar.
Di bawah ini ada beberapacontoh spesifikasi varietas yang telah dilepas.
v KOMPOSIT
VARIETAS
TAHUN DILEPAS
HASIL RATA-RATA
( ton/ha )
Potensi Hasil
( ton/ha )
Umur Panen 
( Hari )
Ketahanan Penyakit Bulai
Keunggulan
Spesifik
Gumarang
2000
5 ,0
8 ,0
82
Agak tahan
-
Lamuru
2000
5 ,6
7 ,6
95
Tahan
Tahan kekeringan
Sukma Raga
2003
6 ,0
8 ,5
105
Tahan
Tahan kemasaman
Kuning I
2004
5 ,9
8 ,1
110
Rendah
Protein bermutu
Srikandi Putih I
2004
5 ,9
8 ,1
110
Rendah
Protein bermutu
*Sumber Balit Sereal 2006
v  HIBRIDA
Varietas
Tahun dilepas
Hasil rata-rata
 ( ton/ha )
Potensi hasil
( ton/ha )
Umur panen
Ketahanan penyakit Bulai
Keunggulan spesifik
Semar 7
1999
6 ,8
9 ,0
98
Tahan
-
Semar 8
1999
6 ,9
9 ,0
94
Tahan
-
Semar 9
1999
6 ,6
8 ,5
95
Tahan
-
Semar 10
2001
7 ,2
9 ,0
97
Agak tahan
Biomas tinggi
Bima 1
2001
7 ,3
9 ,0
97
Agak tahan
Biomas tinggi
*Sumber Balit Sereal 2006

           Benih Bermutu
Benih yang akan ditanamhendaknya yang bermutu tinggi yakni kemurnian dan daya kecambah lebih besar. Untukitu pilih benih yang bersertifikat , selain itu benih perlu di seleksi , agarbenih yang akan ditanam benar-benar memiliki daya tumbuhyang tinggi , dibawahini ada beberapa kriteria benih bermutu.
  1. Benih benar sesuai sifat-sifat varietas hasil sertifikasi benih.
  2. Daya kecambah > 90%.
  3. Seed Treatment dengan 2 gr Ridomil/kg benih + 10 ml air dicampur merata.
  4. Benih yang baik menghasilkan perkecambahan dan pertumbuhan yang seragam.
  5. Benih yang baik dapat tumbuh lebih cepat dan tegar. 

           Penyiapan lahan
Dalam pelaksanaan budidayatanaman jagung sebelum mulai hendaknya dilakukan persiapan lahan sepertipembersihan lahan dari gulma ( tanaman pengganggu ) , dan pembuatan parit (kamalir ) sekeliling lahan dengan lebar ± 30 cm dan dalam ± 50 cm. Untukselanjutnya pembuatan petakan penanaman.
Pengolahan tanah untukpenanaman jagung ada 2 teknik pengolahan :
  1. Pengolahan tanah sederhana
Pengolahan tanah sederhana inidilakukan biasanya pada lahan tanah yang bertekstur ringan , biasanya dilakukandengan cara mencangkul dangkal atau dengan membuat larikan (Kongkolak) sesuaijarak tanam biasanya dilakukan pasa lahan sawah setelah panen padi. Untukselanjutnya di tugal dan siap ditanami.

  1. Pengolahan tanah sempurna
Pengolahan tanah ini dilakukan dengan terlebihdahulu lahan dibajak atau dicangkul secara keseluruhan , setelah itu dibuatparit di sekelilingnya dan dibuatkan petakan-petakan penanaman , tanahdiratakan  dan selanjutnya diberi tandajarak tanam yang akan diterapkan , dengan membentangkan  tali yang lebih dahulu diberi tanda untukjarak tanam.

           Penanaman
Setelah lahan diolahdan siap untuk ditanami barudilakukan penanaman dengan cara:
-         Lubangtanam ditutup dengan pupuk kandang digemgam atau + 25gr/lubang.
-         Jaraktanam 75 cm x 25 cm (populasi per hektar 50.000-60.000)
-         Kebutuhanbenih 15-20 ton/ha

           Pemupukan
Untuk pelaksanaan pengelolaantanaman dan sumberdaya terpadu ( PTT ) jagung pupuk yang digunakan adalah pupukorganik dan pupuk an organik.
  1. Pupuk Organik.
Penggunaan pupuk organikdilaksanakan sebagai pupuk dasar yaitu diberikan pada waktu pengolahan tanahdengan dibuatkan larikan sejalur dengan jarak tanam atau dijadikan sebagaipenutup lubang tanam jumlah pupukorganik yang diperlukan sebagai pupuk dasardengan dosis 1-5 ton/Ha.
Pupuk organik diberikan selainmenyediakan unsur hara esensial , bahan organik mampu menyediakan unsur mikro ,memperbaiki struktur tanah dan memberikan kondisi yang cocok untuk kehidupan mikroplora tanah.
Pupuk organik yang digunakanbiasanya berbentuk kompos yang berasal dari campuran bahan organik (hijauan)dan kotoran hewan yang telah dipermentasikan baik secara aerob ataupun anaerob. Dalam pelaksanaan PTT jagung yang diterapkan sekarang ini pupuk organikselain berbentuk kompos juga dengan menggunakan Pupuk Organik Powder (POP).
Sebagai gambaran untuk lebihmengetahui akan pentingnya penggunaan pupuk kandang dibawah ini akan dijelaskankomposisi dari berbagai jenis kotoran hewan yang bersumber dari Susnto , 2002.
Jenis ternak
Kotoran
Bahan organik (%)
N
(%)
P
(%)
K
(%)
Ca
(%)
Sapi
Padat
14 ,5 – 15 ,2
0 ,32 – 0.52
0 ,08 – 0 ,11
0 ,12-0 ,15
0 ,26
Cair
3 ,5 – 4 ,8
0 ,38 – 0 ,5
0 ,004-0 ,01
0 ,54-1 ,12
0 ,007
Domba
Padat
31 ,4 – 33 ,1
0 ,65 – 0 ,70
0 ,22-0 ,82
0 ,12-1 ,04
0 ,33
Cair
8 ,3 – 9 ,3
1 ,40 – 3 ,75
0 ,01-0 ,02
0 ,54-1 ,04
-
Kuda
Padat
21 ,0
0 ,47 – 2 ,29
0 ,13-0 ,55
0 ,20-1 ,15
0 ,12
Cair
7 ,10 – 8 ,0
1 ,20 – 1 ,29
0 ,004
1 ,15-1 ,25
0 ,32
Kerbau
Padat
12 ,7
0 ,26
0 ,08
0 ,14
0 ,33
Cair
-
0 ,26
-
1 ,34
-
  1. Pupuk An Organik
Pupuk kimia masih perludiberikan dengan pertimbangan ketersediaan unsur hara untuk tanaman dalam tanahjumlahnya sangat terbatas walaupun adca tambahan dari pupuk organik dikarenakanlambat untuk larut atau terserap oleh akar disebabkan membutuhkan prosespenguraian terlebih dahulu.
Takaran pupuk yang dibutuhkandengan dosis:
Urea          300-350 kg/Ha
SP36          100-150 Kg/Ha
KCL          50-100 Kg/Ha
Dengan waktu aplikasi 2 kalipemupukan:
1.      Pemupukan pertama yaitu pada waktu 7-10HST
Urea     100 kg/Ha
SP36    100-150 Kg/Ha
KCL    50-100 Kg/Ha
2.      Pemupukan kedua yaitu pada waktu 30-35 HST
Urea     200-250 kg/Ha.
Pelaksanaan pemberian pupukyaitu diberikan dalam lubang/larikan + 10 cm disamping tanaman sedalam5-7 ,5 cm dan selanjutnya ditutup dengan tanah.
Sedangkan kalau penggunaanpupuk anorganiknya menggunakan pupuk majemuk (NPK kujang) maka dosisnya adalah350 kg/Ha. Dengan 2 kali pemupukan yaitu :
Pemupukan pertama 7-10 HST 150kg/Ha.
Pemupukan kedua 30-35 HST200kg/Ha

           Pembuatan saluran drainase
Pembuatan saluran drainasedigunakan untuk mempermudah pemasukan dan pembuangan air , biasanya pembuatansaluran drainasze dapat dilakukan pada setiap garis atau setiap dua garistanaman dikerjakan bersamaan dengan penyiangan pertama atau dalam pembuatanguludan.

           Pengairan
Tanaman jagung walaupunmerupakan tanaman yang agak tahan kekeringan tetapi memerlukan pengairan yangdisesuaikan dengan keadaan kondisi setempat biasanya kalau tidak ada hayan ataupada musim kemarau dan pemberian air dilakukan 6-8 kali pengairan selamapertumbuhan tanaman

           Pengendalian organisme penggangu tanaman (OPT )
Pengendalian hama (OPT) dalamtahapan PTT diutamakan pengamatan atau monitoring intensif. Walaupun harusdilakukan pengendalian harus berdasarkan nilai ambang ekonomi sertamemopertimbangkan kelestariann lingkungan , pemaiakan pestisida merupakantindakan terakhir. Sebagai contoh:
-         Pengendalianpenyakit bulai dengan menggunakan varietas tahan bulai , perlakuan benih 1 kgbenih dicampur dengan 2 gr Ridomil atau Saromil yang dilarutkan dalam 7 ,5-10 mlair.
-         Hamaenggeren dikendalikan dengan pemberian inseksitisida Furadan 3 melalui pucuktanaman 3-4 butir/tanaman.

           Panen dan prosesing
Panen dilakukan jika klobotsudah mengering dan berwarna coklat muda , biji mengkilap dan bila ditekandengan kuku tidak membekas daun ditebas dan tongkol dibiarkan dijemur sampaikadar air + 18%.
Setelah di panen dan dipipildijemur kembali sampai kadar air + 14% untuk selanjutnya di kemas dandipasarkan dibawah ini kami sajikan tabel syarat untuk jagung pipil.
Analisa Usahatani Jagung PTT dan Non PTT per hektare.
Uraian
PTT
Non PTT
Volume
Harga Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
Volume
Harga
Satuan (Rp)
Jumlah (Rp)
* I. Saprodi






Benih jagung pioneer-12
15 kg
35.500
532.500
15 kg
35.500
532.500
Pupuk organik
2500 kg
2500 kg
200
500.000


Pupuk An organik
250 kg





Urea
250 kg
1.400
350.000
330 kg
1.400
462.000
ZA



180 kg
1.300
234.000
Sp-36



53 kg
1.800
95.400
Npk phonska

2.100
525.000
120 kg
2.100
252.000
Kcl
30 kg
3.000
90.000
60 kg
3.000
180.000
Pestisida






Fastak
0 ,5 liter
175.000
87.500

6.000
54.000
Furadan
10 kg
10.000
100.000

10.000
120.000
Jumlah


2.125.000


1.929.900
* II. Tenaga Kerja






Pengolahan tanah
22 HKP
20.000
440.000
17 HKP
20.000
340.000
Tanam dan aplikasi pupuk kandang
13 HKP
20.000
260.000
10 HKP
20.000
200.000

15 HKW
20.000
300.000
10 HKW
20.000
200.000
Menyulam
8 HKP
10.000
80.000
6 HKP
10.000
60.000
Pemupukan I
9 HKW
5.000
45.000
11 HKW
5.000
55.000
Penyiangan/pembumbunan
28 HKP
20.000
560.000

20.000
620.000
Pemupukan I
12 HKP
10.000
120.000

10.000
80.000

17 HKW
5.000
85.000

5.000
25.000
Pemupukan II
11 HKP
10.000
110.000

10.000
60.000

3 HKW
10.000
30.000



Pemupukan III
9 HKP
10.000
90.000
6 HKP
10.000
60.000

1 HKW
10.000
10.000



Penyemprotan dan aplikasi Furadan
16 HKP
10.000
160.000
16 HKP
10.000
160.000

10 HKW
5.000
50.000
10 HKP
5.000
50.000
Panen
22 HKP
20.000
440.000
36 HKP
20.000
720.000

34 HKW
10.000
340.000
26 HKW
10.000
260.000
Penjemuran
22 HKP
20.000
440.000
19 HKP
20.000
380.000

8 HKW
10.000
80.000
5 HKW
10.000
50.000
Pengangkutan
8 HKP
20.000
160.000
3 HKW
20.000
60.000
Jumlah


3.800.000


3.380.000
Jumlah Total ( I + II + III )


5.985.000


5.309.900
Hasil
7.670 kg
1.600
12.272.000
6.480 kg
1.600
10.368.000
Keuntungan


6.287.000


5.058.100



1 ,05


0 ,95




Analisis Usahatani

No.
Uraian
PTT ( Rp )
Non PTT ( Rp )
1.
Sarana Produksi
2.125.000
1.929.900
2.
Tenaga Kerja
3.800.000
3.380.000
3.
Hasil
12.272.000
10.368.000

Keuntungan
6.287.000
5.058.100

B/C Ratio
1 ,05
0 ,95




Rajapolah , Oktober 2008
Mengetahui :
Koordinator PPL BPP Rajapolah






Djunaedi Sriwijata , SP
Nip. 080 022 369

Penyusun :






USEP WAHYUDIN , SE.





0 Response to "KAJIAN MATERI KELOMPOKTANI KONSEP DAN PENDEKATAN PTT | Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu|KOMPONEN TEKNOLOGI PTT | TEORI PENDIDIKAN"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel