12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah Dalam dan Luar Negeri
12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah Dalam dan Luar Negeri
English Admin pengertian narrative text cerita rakyat. Inilah 12 contoh narrative text legenda dalam bahasa inggris lengkap dengan terjemahannya. Legenda adalah cerita rakyat yang turun temurun dan biasanya dikaitkan dengan asal mula suatu tempat. Arti dari bahasa Inggrisnya disesuaikan dengan kemampuan dan akan diupdate dan diperbaiki jika dianggap perlu.
Legend termasuk salah satu dari cerita rakyat yang bisa digolongkan menjadi kelompok teks narrative. Pada umumnya contoh teks narrative yang dipakai untuk belajar bahasa Inggris di sekolah itu bisa berupa contoh narrative fable, mitos, legenda, dan kisah lainnya, termasuk juga cerita cinta. Semua kisah tersebut dimasukkan dalam ketegori teks narative karena didalamnya muncul banyak sekali pertentangan antar para pelaku cerita. Adanya pertentangan (complication) ini dinaggap sebagai unsur utama pada sebuah cerita naratif. Tanpa adanya konflik dialam cerita tersebut, kisah itu tidak bisa dijadikan sebagai contoh narrative text begitulah materi ajar di bangkus sekolah menengah dalam belajar bahasa Inggris.
Ke 12 contoh narrative text legenda ini berkeenaan dengan beberapa cerita asal usul daerah baik didalam negeri dan luar negeri, yaitu:
1. Narrative Text Cerita Legenda Rawa Pening
2. Narrative Text Cerita Legenda Candi Prambanan
3. Narrative Text Cerita Legenda Gunung Tangkuban Perahu
4. Narrative Text Cerita Legenda Gunung Bromo
5. Narrative Text Cerita Legenda Danau Lau Kawar
6. Narrative Text Cerita Legenda Telaga Warna
7. Narrative Text Cerita Legenda Danau Toba
8. Narrative Text Cerita Legenda Kota Banyuwangi
9. Narrative Text Cerita Legenda Kota Surabaya
10. Narrative Text Cerita Legenda Negara Philippines
11. Narrative Text Cerita Legenda Negara Singapore
12. Narrative Text Cerita Legenda Kota Hong Kong
13. Contoh Soal Narrative Text dan Jawaban
Legend (legenda) ada beberapa macam. Kalau disederhanakan, teks narrative legenda bisa dibagi menjadi empat macam. Pertama legenda keagamaan. Jenis legenda ini biasanya tentang cerita seputar walisongo, Syeh Siti jenar, dan para tokoh suci lainnya. Kedua adalah legenda alam ghaib. Biasanya jenis legenda ini berhubungan dengan kisah yang kasat mata, seperti cerita hantu di kebun raya Bogor. Jenis legenda ketiga adalah legenda perseorangan. Cerita yang bermuarah pada tokoh individu seperti Andhe-Andhe Lumut, Kethek Ogleng. Jenis keempat adalah legenda setempat. Biasanya cerita ini berhubungan dengan kejadian suatu tempat seperti legenda Kuningan, asal mula nama kota Banyuwangi, asal mula nama kota Jember, asal mula nama Tengger dan terjadinya gunung Batok, dan legenda Tangkuban Perahu, dan legenda tempat lainnya.
Disamping cerita naratif berbentuk legenda dari dalam negeri pada contoh narrative text legend diatas juga disertakan beberapa legenda cerita bahasa Inggris dari luar negeri, diantaranaya legenda cerita asal muasal kepulauan philipina, kegenda cerita bahasa Inggris tentang asal usul negara Singapura, dan cerita legenda dalam bahasa Inggris tentang asal usul kota Hong Kong
Dalam belajar bahasa Inggris di sekolah menegah, semua contoh narrative text berikut adalah berasal dari kisah cerita rakyat yang ke empat, yaitu narrative text legenda tentang asal usul sutau tempat.
1. Narrative Text – The Legend of Rawa Pening
Once upon a time, there was a little poor boy came into a little village. He was very hungry and weak. He knocked at every door and asked for some food, but nobody cared about him. Nobody wanted to help the little boy.
Finally, a generous woman helped him. She gave him shelter and a meal. When the boy wanted to leave, this old woman gave him a lesung, a big wooden mortar for pounding rice. She reminded him; “Please remember, if there is a flood you must save yourself. Use this lesung; as a boat!”
The little boy was happy and thanked the old woman.He continued his journey. While he was passing through the village, he saw many people gathering on the field. The boy came closer and saw a stick stuck in the ground. People challenged each other to pull out that stick. Everybody tried, but nobody succeeded. “Can I try?” asked the little boy. The crowd laughed mockingly. The boy wanted to try his luck so he stepped forward and pulled out the stick. He could do it very easily. Everybody was dumbfounded.
Suddenly, from the hole left by stick, water spouted out. It did not stop until it flooded the village. And no one was saved from the water except the little boy and the generous old woman who gave him shelter and meal. As she told him, he used the lesung, as a boat and picked up the old woman. The whole village became a huge lake. It is now known as Rawa Pening Lake in Salatiga, Central Java, Indonesia.
Terjemahan The Legend of Rawa Pening
Suatu waktu, ada seorang anak kecil yang malang. Ia tiba di sebuah desa kecil. Dia sangat lapar dan lemah. Dia mengetuk setiap pintu dan meminta beberapa makanan, tetapi tidak ada yangmau peduli dengan dia. Tidak ada yang ingin membantu si anak kecil tersebut.
Akhirnya, seorang wanita yang murah hati mau membantunya. Dia memberi anak kecil itu tempat tinggal dan makanan. Ketika anak itu ingin pergi, wanita tua ini memberinya lesung , sebuah kayu besar untuk menumbuk padi. Dia mengingatkan, “Ingatlah, jika ada banjir, kamu harus menyelamatkan diri. Gunakan lesung ini sebagai perahu!”. Anak itu senang dan berterima kasih kepada wantita tersebut. Anak itu melanjutkan perjalanannya. Ketika ia melewati sebuah desa, anak itu melihat banyak orang berkumpul di lapangan. Anak itu mendekat dan melihat ada sebuah tongkat terjtancap di tanah. Orang menantang satu sama lain untuk menarik keluar tongkat itu. Semua orang mencoba, tapi tidak ada yang berhasil. “Bisakah saya mencoba?” tanya anak kecil itu. Kerumunan orang orang itupun tertawa mengejek. Anak itu ingin mencoba peruntungannya. Dia melangkah maju dan mencabut tongkat tersebut. Dia bisa melakukannya dengan sangat mudah. Semua orang tercengang.
Tiba-tiba, dari lubang yang dicabut tongkatnya tadi, air menyembur keluar. Semburan air itu tidak berhenti sampai membanjiri desa. Dan tidak ada yang selamat dari banjir air tersebut kecuali anak kecil dan wanita tua yang murah hati yang telah memberinya tempat tinggal dan makanan. Sebagaiman orang tua itu katakan sebelumnya kepadanya, ia menggunakan lesung tersebut sebagai perahu dan menghampiri si wanita tua tersebut. Akhirnyas seluruh desa berubah menjadi sebuah danau yang besar. Tempat ini sekarang dikenal sebagai Danau Rawa Pening di Salatiga, Jawa Tengah, Indonesia.
2. The Legend Of Prambanan Temple
Once, there was a beautiful Javanese princess whose name was Rara Jonggrang. Rara Jonggrang whose beauty was very famous in the land was the daughter of Prabu Baka, and evil king.
One day, a handsome young man with super natural power named Bandung Bondowoso defeated and killed Prabu Baka. On seeing Princess Rara Jonggrang’s beauty, Bandung Bondowoso fell in love with her and wanted to marry her.
Meanwhile, Princess Rara jonggrang felt sad due to her death father. She did not want to marry Bandung because he had killed her father. But she was also afraid of Bandung. So to refuse politely, she made a condition. “I will marry you but you have to build one thousand temples in one night as a wedding gift” requested Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso agreed with the condition. Helped by the spirit of the demons, Bandung Bondowoso started building the temples. Approaching midnight, the work would nearly be done. Rara Jonggrang knew and thought, “What shall I do? Bandung Bondowoso is smarter than I thought. I would lose against Bandung.”
Suddenly she got an idea. She woke up all the women in the palace and ordered them to make the noisy sounds of grinding rice so that the rooster thought that it had already been dawn. Bandung Bondowoso got frustrated because he failed completing one, the thousandth temple.
The Princess has deceived me!” Following his anger, he cursed Roro Jonggrang, “You have been cheated. Now, the thousandth temple is you!”
At once, the Princess turned into a statue. knowing this, Bandung Bondowoso regretted and he went away into a farm land. From then, people called the temple, Prambanan Temple, and the Princess statue, Rara Jonggrang statue.
Terjemahan The Legend of Prambanan Temple
Suata ketiak, ada seorang putri yang cantik dari Jawa yang bernama Rara Jonggrang. Putri Rara Jonggrang yang kecantikannya sangat terkenal di dareah kekuasaanya ini adalah putri dari Prabu Baka, seorang raja yang jahat.
Suatu hari, seorang pemuda tampan dengan kekuatan sakti mandarguna bernama Bandung Bondowoso mengalahkan dan membunuh Prabu Baka. Karena melihat kecantikan Putri Rara Jonggrang, Bandung Bondowoso jatuh cinta dan ingin menikahinya.
Sementara itu, Putri Rara Jonggrang merasa sedih karena ayahnya telah meninggal. Dia tidak ingin menikah dengan Bandung karena telah membunuh ayahnya. Tapi dia juga takut pada Bandung. Jadi untuk menolak dengan halus, Putri Roro Jonggrang membuat satu syarat. “Aku mau menikah dengan kamu, tetapi kamu harus membangun seribu candi dalam satu malam sebagai hadiah pernikahan kita” kata Rara Jonggrang. Bandung Bondowoso setuju dengan syarat tersebut. Dengan dibantu oleh pengikut halusnya, Bandung Bondowoso mulai membangun candi. Mendekati tengah malam, pekerjaan itu hampir akan selesai. Rara Jonggrang mengetahui itu dan berpikir keras, “Apa yang harus aku lakukan? Ternyata Bandung Bondowoso lebih pintar dari aku kira. Aku akan kalah kalau melawan Bandung.”
Tiba-tiba dia punya pikiran. Rara Jonggrang membangunkan semua wanita di istana dan memerintahkan kepada mereka untuk membuat suara berisik dari penggilingan padi sehingga kawaana ayam jago mengirah wajtu telah fajar. Bandung Bondowoso menjadi frustrasi karena ia gagal menyelesaikan candi yang keseribu.
“Putri, kamu telah menipu aku!” Setelah kemarahannya, dia mengutuk Roro Jonggrang, “Kamu sudah menipu aku. Sekarang, jadilah candi keseribu itu!”
Seketiak, Putri Rara Jonggrang berubah menjadi patung. Mengetahui hal ini, Bandung Bondowoso menyesal dan ia pergi ke sebuah tanah pertanian. Sejak saat itu, orang orang yang candi tersebut sebai Candi Prambanan dan patung putri itu sebagai patung Rara Jonggrang.
3. Narrative Text – The Legend of Tangkuban Perahu Mountain
Once, there was a kingdom in Priangan Land. Lived a happy family. They were a father in form of dog,his name is Tumang, a mother which was called is Dayang Sumbi, and a child which was called Sangkuriang.
One day, Dayang Sumbi asked her son to go hunting with his lovely dog, Tumang. After hunting all day, Sangkuriang began desperate and worried because he hunted no deer. Then he thought to shot his own dog. Then he took the dog liver and carried home.
Soon Dayang Sumbi found out that it was not deer lever but Tumang’s, his own dog. So, She was very angry and hit Sangkuriang’s head. In that incident, Sangkuriang got wounded and scar then cast away from their home.
Years go by, Sangkuriang had travel many places and finally arrived at a village. He met a beautiful woman and felt in love with her. When they were discussing their wedding plans, The woman looked at the wound in Sangkuriang’s head. It matched to her son’s wound who had left severall years earlier. Soon she realized that she felt in love with her own son.
She couldn’t marry him but how to say it. Then, she found the way. She needed a lake and a boat for celebrating their wedding day. Sangkuriang had to make them in one night. He built a lake. With a dawn just moment away and the boat was almost complete. Dayang Sumbi had to stop it. Then, she lit up the eastern horizon with flashes of light. It made the cock crowed for a new day.
Sangkuriang failed to marry her. She was very angry and kicked the boat. It felt over and became the mountain of Tangkuban Perahu Bandung.
Terjemahan The legend of Tangkuban Perahu Mountain
Suatu waktu, ada sebuah kerajaan di tanah Priangan. Tinggallah sebuah keluarga yang bahagia. Mereka adalah ayah dalam bentuk anjing, namanya Tumang, seorang ibu yang dipanggil Dayang Sumbi, dan seorang anak yang dipanggil Sangkuriang.
Suatu hari, Dayang Sumbi meminta anaknya untuk pergi berburu dengan anjing kesayangannya, Tumang. Setelah berburu sepanjang hari, Sangkuriang mulai putus asa dan khawatir karena tidak mendapatkan satu rusapun. Kemudian ia berpikir untuk menembak anjingnya sendiri. Kemudian ia mengambil hati anjing dan dibawanya pulang.
Tidak berlangsung lama, Dayang Sumbi menetahui bahwa itu bukan tuas rusa tapi Tumang, anjingnya sendiri. Maka, Dayang Sumbi mejadi sangat marah dan memukul kepala Sangkuriang anaknya ini. Dalam kejadian itu, Sangkuriang sampai terluka dan bekas luka nya tidak hilang setelah kejadian itu, Sangkuriang pergi jauh dari rumahnya.
Tahun telah berganti tahun, Sangkuriang telah banyak mengujungi tempat dan akhirnya tiba di sebuah desa. Dia bertemu seorang wanita cantik dan merasa jatuh cinta padanya. Ketika mereka sedang mendiskusikan rencana pernikahan mereka, Wanita itu menatap luka di kepala Sangkuriang ini. Luka itu cocok dengan luka anaknya yang telah meninggalkannya beberapa tahun sebelumnya. Segera Dayang Sumbi menyadari bahwa dia telah jatuh cinta dengan anaknya sendiri.
Dia tidak bisa menikah dengannya tetapi bagaimana mengatakannya. Kemudian, ia menemukan cara. Dia mengingikan sebuah danau dan perahu untuk merayakan hari pernikahan mereka. Sangkuriang harus membuat danau dan perahu itu dalam satu malam. Dia membangun sebuah danau. Waktu hampir fajar dan perahu pun hampir selesai. Dayang Sumbi harus menghentikannya. Kemudian, ia menyalakan ufuk timur dengan kilatan cahaya. Hal ini membuat ayam berkokok menyambut hari pagi.
Sangkuriang gagal menikahinya. Dia sangat marah dan menendang perahu itu. Semuanya telah berakhir dan menjadi gunung Tangkuban Perahu Bandung.
.
4. Narrative Text – The Legend of Kesodo Feast in Mount Bromo
Hundreds years ago, the last king of Majapahit had a young princess from one of his wives. The princess was named Roro Anteng. Later, Roro Anteng married Joko Seger, who came from Brahman caste.
Because of unfortunate situation the couple was forced to leave the kingdom. They settled in the mountain area. They ruled the area and named it Tengger, which was derived from their names, Roro Anteng and Joko Seger.
After several years of reign, the region flourished in prosperity, but Roro Anteng and Joko Seger were sad because they did not have a child. They climbed the top of mountain and prayed there night and day hoping that the God would listen. The prayer was heard and Betoro Bromo promised to give them many children. However, they had to promise that they would sacrifice their youngest child in return.
Roro Anteng gave birth to a child, then another and another. In the end, Roro Anteng and Joko Seger had 25 children. Soon it was time to sacrifice the youngest child , Kusuma, but the parents could not do it. They tried to hide him, but an eruption happened and Kusuma fell into the crater. There was silence before they heard a voice. “I have to be sacrificed so that you will all stay alive. From now on, you should arrange an annual offering ceremony on the 14th of Kesodo (the twelfth month of Tengerese calendar)”. It was Kusuma’s voice. Kusuma’s brothers and sisters held the offering ceremony every year. Instead of human being, they collected fruits, vegetables, rice, and meat to be offer to the Gods. And this has been done generation after generation until today.
Terjemahan The legend of Kesodo Feast in Mount Bromo
Ratusan tahun yang lalu, raja terakhir Majapahit memiliki seorang putri muda dari salah satu istrinya. Sang putri bernama Roro Anteng. Kemudian, Roro Anteng menikahi Joko Seger, yang berasal dari kasta Brahmana.
Karena situasi yang tidak menguntungkan pasangan tersebut terpaksa meninggalkan kerajaan. Mereka menetap di daerah pegunungan. Mereka memerintah sebuah daerah dan menamakannya Tengger, yang berasal dari nama mereka, Roro Anteng dan Joko Seger.
Setelah beberapa tahun mengelolahnya, wilayah ini berkembang menjadi makmur, tapi Roro Anteng dan Joko Seger masih merasa sedih karena mereka tidak memiliki anak. Mereka naik ke puncak gunung dan berdoa di sana pada malam hari, berharap bahwa tuhan akan mendengarkan. Doa terdengar dan Betoro Bromo berjanji akan memberi mereka banyak anak. Namun, mereka harus berjanji bahwa mereka akan mengorbankan anak bungsu mereka sebagai imbalan.
Roro Anteng melahirkan seorang anak, kdisusul dengan anak lainnya. Pada akhirnya, Roro Anteng dan Joko Seger memiliki 25 anak. Segera itu asalah waktu untuk mengorbankan anak bungsunya, Kusuma, tetapi sebagai orang tua, mereka tidak bisa melakukannya. Mereka mencoba untuk menyembunyikannya, tapi letusan terjadi dan Kusuma jatuh ke kawah. Ada keheningan sebelum mereka mendengar suara. “Saya harus dikorbankan sehingga kalian semua akan tetap hidup. Mulai sekarang, kalian harus mengatur persembahan upacara tahunan pada tanggal 14 Kesodo (bulan kedua belas kalender Tengger) “. Itu suara Kusuma. Saudara-saudara Kusuma mengadakan upacara pengorbanan setiap tahun. Bukan manusia, tetapi mereka mengumpulkan buah-buahan, sayuran, beras, dan daging untuk dipersembahkan kepada dewa. Upacara ini telah dilakukan dari generasi ke generasi berikutnya, hingga saat sekarang.
.
5. Narrative Text – The legend of Lau Kawar Lake
It was a beautiful day. Everybody in the Kawar village was happy. The farmers had just had their best harvest. The villagers were planning to hold a party to celebrate the good harvest. On one beautiful day, all the villagers gathered in a field. They wore beautiful dresses and made delicious food. Everybody was having good times! They were singing, laughing and, of course, eating delicious food.
Did everyone go to the party? Unfortunately, there was one old woman still staying at her house. She was too old and weak to go to the party. Her son, her daughter-in-law, and her grandchildren all went to the party. At home, the old woman felt very sad and lonely. She was very hungry too. She tried to find some food in the kitchen, but she was very disappointed. Her daughter-in-law did not cook that day. At the party, the son asked her wife, “Why don’t you take some food from the party and give it to my mom? Ask our son to deliver it.” Then the little boy brought the food to her grandmother. The old woman was so happy. But her happiness turned into sadness when she saw the food was not in a good condition. It seemed that someone had eaten the food. She just got little rice and fish bones.
The old woman was very sad. She thought bad things about her son. The old woman did not know that it was her grandson who had eaten the food on the way from the party to the house. She cursed her son. Then, a terrible thing happened. There was a great earthquake! Thunders struck the village. And heavy rains started to fall. All the villagers were so scared. They wanted to save themselves. They tried to find shelters. Slowly, the field turned into a lake. The lake was getting bigger and bigger, and finally the whole village turned into a big lake. People then named the lake Lau Kawar
Terjemahan The Legend of Lau Kawar Lake
Saat itu adalah hari yang indah. Semua orang di desa Kawar merasa senang. Para petani baru saja panen denganhasil terbaiknya. Para penduduk desa berencana untuk mengadakan pesta untuk merayakan panen yang baik. Pada satu hari yang indah, semua penduduk desa berkumpul di lapangan. Mereka mengenakan gaun yang indah dan membuat makanan lezat. Semua orang mendapatkan saat yang menyenangkan! Mereka bernyanyi, tertawa dan, tentu saja, makan makanan lezat.
Apakah setiap orang pergi ke pesta? Sayangnya, ada satu wanita tua masih tertinggal di rumahnya. Dia sudah terlalu tua dan lemah untuk pergi ke pesta. Anaknya, menantunya, dan cucu-cucunya semua pergi ke pesta. Di rumah, wanita tua merasa sangat sedih dan kesepian. Dia sangat lapar juga. Dia mencoba untuk mencari beberapa makanan di dapur, tapi dia sangat kecewa. Ternyata menantunya tidak memasak hari itu. Di pesta, anaknya itu bertanya kepad istrinya, “Mengapa kamu tidak mengambil beberapa makanan dari pesta ini dan memberikannya kepada ibu dan meminta anak kita untuk menngantarkan nya puelang untuk ibu?”. Tak lama kemuadian cucu nenek itu membawakan makanan ke neneknya. Wanita tua itu sangat senang. Tapi kebahagiaannya berubah menjadi kesedihan saat melihat makanannya sudah tidak dalam kondisi yang baik. Tampaknya seseorang telah memakannya makanan itu. Nenek itu hanyaa mendapat sisa sedikit nasi dan tulang ikan.
Wanita tua itu sangat sedih. Dia berpikir hal-hal jelek kepada anaknya. Wanita tua tidak tahu bahwa yang makan makanannya itu adalah cucunya dalam perjalanan dari pesta ke rumahnya. Maka Orang tua itu mengutuk anaknya. Tidak lama kemudian, hal yang mengerikan terjadi. Ada gempa bumi yang dahsyat! Badai melanda desa. Dan hujan lebat mulai turun. Semua penduduk desa sangat takut. Mereka ingin menyelamatkan diri. Mereka mencoba untuk menemukan tempat penampungan. Perlahan-lahan, lapangan berubah menjadi danau. Danau itu semakin besar dan besar, dan akhirnya seluruh desa berubah menjadi danau besar. Orang orang kemudian menyebutnya sebagai Danau Lau Kawar.
.
6. Narrative Text – The legend of Telaga Warna
Long time ago, there was a kingdom in West Java. The kingdom was ruled by a king named His Majesty Prabu.
Prabu was a kind and wise king. But it was a pity that Prabu and his queen hadn’t got any children. The queen often cried. That was why Prabu went to the jungle. There he prayed to God every day, begging for a child.
A few months later, the queen got pregnant. Nine months later, a princess was born. Prabu and Queen loved their beautiful daughter so much. They gave whatever she wanted. It made Princess turn into a very spoiled girl.
One day, the princess celebrated her 17th birthday party. Many people gathered in the palace. Then, Prabu took out a necklace which was made from gold and jewel.
“My beloved daughter, today I give you this necklace. Please, wear this necklace,” said Prabu.
“I don’t want to wear it! It’s ugly!” shouted the princess. Then she threw the necklace. The beautiful necklace was broken. The gold and jewels were spread out on the floor. Everybody couldn’t say anything. They never thought that their beloved princess would do that cruel thing. In their silence, people heard the queen crying. Every woman felt sad and began crying, too. Then, everybody was crying. Then, there was a miracle. Earth was crying.
Nowadays, people called the lake “Telaga Warna”. It means “Lake of Color”. On a bright day, the lake is full of color. These colors come from shadows of forest, plants, flowers, and sky around the lake. But some people said that the colors are from the princess’s necklace, which spreads at the bottom of the lake.
Terjemahan The Legend of Telaga Warna
Dulu sekali, ada sebuah kerajaan di Jawa Barat. Kerajaan itu diperintah oleh seorang raja bernama Yang Mulia Prabu.
Prabu adalah raja yang baik dan bijaksana. Tapi sayangnya Prabu dan ratu tidak mempunyai anak. Ratu sering menangis. Itulah sebabnya Prabu pergi ke hutan. Di sana ia berdoa kepada tuhan setiap hari, memohon untuk mempunayi anak.
Beberapa bulan kemudian, sang ratu hamil. Sembilan bulan kemudian, seorang putri lahir. Prabu dan Ratu mencintai putri mereka yang cantik. Mereka memberi apa pun yang diinginkannya. Hal itu membuat Putri berubah menjadi seorang gadis yang sangat manja.
Suatu hari, sang putri merayakan pesta ulang tahun ke-17 nya. Banyak orang berkumpul di istana. Kemudian, Prabu mengambil sebuah kalung yang terbuat dari emas dan permata.
“Putriku tercinta, hari ini aku berikan kalung ini. Silakan, memakai kalung ini,” kata Prabu.
“Saya tidak ingin memakainya! Ini jelek!” teriak sang putri. Kemudian ia melemparkan kalung itu. Kalung yang indah itu rusak. Emas dan perhiasan yang tersebar di lantai. Semua orang tidak bisa mengatakan apa-apa. Mereka tidak pernah berpikir bahwa putri kesayangan mereka akan melakukan hal yang kasar itu. Dalam keheningan, orang-orang mendengar ratu menangis. Setiap wanita merasa sedih dan mulai menangis juga. Kemudian, semua orang menangis. Kemudian, ada keajaiban. Bumi juga menangis.
Tiba-tiba, dari bawah tanah, mata air muncul. Hal itu membuat genangan air. Segera, tempat ini menjadi danau besar. Danau itu akhirnya menenggelamkan kerajaan tersebut.
Saat ini, orang orang menyebutnya “danau Telaga Warna”. Ini berarti “Danau Warna”. Pada hari yang cerah, danau ini penuh warna. Warna-warna ini berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga, dan langit di sekitar danau. Tetapi beberapa orang mengatakan bahwa warnanya berasal dari kalung putri, yang teresebar di dasar danau.
.
7. Narrative Text – The Legend Of Toba Lake
In a village in north Sumatra, a farmer living. He was a farmer who worked diligently farming land, although not large. He worked hard enough to be their needs. In fact, he has enough to get married, but he still chose live alone. On a sunny morning, the farmers are fishing in the river.
“Hopefully this week I got a big fish,” he said in the heart. Some time after the hook was thrown, that’s fishhook wiggle. He immediately set the hook. Farmers cheer that after he got a big enough fish.
He was amazed to see the skin color of the beautiful fish. Fish skin is yellow gold reddish. His eyes are rounded and prominent, emit incredible rays.
“Wait, don’t eat me! I’ll be your friend if you not eat me.”
Farmers are surprised to hear the sound of fish. Because surprised, that fish fell to the ground. Shortly later, the fish is turned into a beautiful sweet girl.
“I’m dreaming,” thought the farmers.
“Don’t be afraid, I am also a human like you. I am very indebted because you have been save me from the curse,” said that’s girl.
“My name is Puteri, I do not mind to be your wife,” said the girl seems urgent.
That’s farmers nodded. And they become husband and wife. But, there was a promise that must be agreed, that is they should not be told that the origin of a fish Princess. If that promise abandoned, then there will be a terrible accident.
After reaching the village, the villagers became excited, to see beautiful girls are lovely with farmers.
“She may be a woman came down from heaven,” they said.
The farmers feel very happy and peaceful. As a good husband, he continues to work hard for continuance of his life with farming. Because hard work, the farmers are living without a shortfall in his life.Many people envious, and they spread the suspicion that it can throw the success of the business of farmers.
I know that farmers keep the spirit!” Someone said to her friends.
It was up to the ear Farmer and Puteri. But they do not feel offended, even the more diligent work.
A year later, Farmer and his wife happiness increases, because the farmer’s wife give birth a male baby. He gave the name of his son Putera. Their happiness does not make them forget themselves. Son grow into a healthy and strong child’s. He was a sweet child but scampish. He had a habit of making wonder both parents, that is always feeling hungry. Food should be eaten 3 people can eat their own.
After all, the Son always make irritated his father. If in order to help working parents, he always refused. Farmer’s wife always reminds farmers that are patient with their child behavior.
“Yes, I will be patient” Farmer said to his wife.
“Thanks God!, you think like that. You is a husband and a good father,” praised Puteri to her husband.
Indeed, people say, patience is no limit. This was experienced by the farmers. One day, Putera got a job deliver food and drink to the field where his father was working. But Putera did not fulfill its tasks. Farmers waited for her son, while holding thirsty and hungry. He immediately returned to the house. The Farmes saw Putera playing ball. Farmers became angry while pinching his son’s ear.
“Scallywag! Not know themselves! Basic fried fish!” indignation of the farmers, without conscious have such words.
After the farmers say the words, then and there the child and his wife disappeared. disappear without trace and former. Impressions of the former legs, sudden gush of water was very swift and the downpours. Farmers village and all the surrounding villages submerged. Overflow water was very high and wide and formed a lake. The lake was eventually known as Lake Toba. While the small island in the middle known as Samosir Island.
Terjemahan The Legend of Toba Lake
Di sebuah desa di Sumatera utara, hidup seorang petani. Dia adalah seorang petani yang bekerja dengan rajin di sebuah lahan pertanian, meskipun tidak besar. Dia bekerja cukup keras untuk memenuhi kebutuhan mereka. Bahkan, ia memiliki cukup harta untuk menikah, tapi dia tetap memilih hidup sendiri. Di pagi yang cerah, petani itu memancing di sungai.
“Mudah-mudahan minggu ini saya mendapat ikan besar,” katanya dalam hati. Beberapa saat setelah hook dilemparkan, kail itu bergerak. Dia segera mengatur hook. Petani itu terhibur bahwa ia akan mendapat ikan cukup besar.
Dia kaget melihat warna kulit ikan yang indah. Kulit ikan berwarna kuning kemerahan emas. Matanya bulat dan menonjol, memancarkan sinar yang luar biasa.
“Tunggu, jangan makan aku! Aku akan menjadi teman kamu jika kamu tidak memakan aku.”
Petani tersebut terkejut mendengar suara dari ikan itu. Karena terkejut, ikannya jatuh ke tanah. Tak lama kemudian, ikan tersebut berubah menjadi seorang gadis manis yang cantik.
“Aku bermimpi,” pikir petani itu.
“Jangan takut, aku juga seorang manusia seperti kamu. Aku sangat berhutang budi karena kamu telah menyelamatkan aku dari kutukan,” kata gadis itu.
“Namaku Puteri, aku tidak keberatan untuk menjadi istrimu,” kata gadis itu tampak mendesak.
Petani hanya mengangguk. Dan mereka menjadi suami istri. Tapi, ada janji yang harus disepakati, yaitu mereka tidak tidak boleh memberitahukan bahwa asalnya dari ikan. Jika janji itu dilanggar, maka akan ada hal buruk yang mengerikan.
Setelah mencapai desa, gemparlah penduduk desa, karena melihat gadis cantik bersama dengan petani itu.
“Dia mungkin seorang wanita yang turun dari surga,” kata mereka.
Petani merasa sangat bahagia dan damai. Sebagai suami yang baik, ia terus bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya dengan pertaniannya. Karena kerja keras, petani hidup tanpa kekurangan. Banyak yang iri, dan mereka menyebarkan sangkaan bahwa ia dapat membuang keberhasilan usaha petani.
“Saya tahu bahwa petani menjaga semangatnya!” Seseorang bercakap kepada teman-temannya.
Itu sampai ke telinga Petani dan Puteri. Namun mereka tidak merasa tersinggung, bahkan bekerja lebih rajin.
Setahun kemudian, Petani dan istrinya semakin merasa bahagia, karena istri petani melahirkan bayi laki-laki. Dia memberi nama anaknya Putera. Kebahagiaan mereka tidak membuat mereka lupa diri. Anak tumbuh menjadi anak yang sehat dan kuat itu. Dia adalah seorang anak manis tapi agak nakal. Dia memiliki kebiasaan membuat heran kedua orang tuanya, selalu merasa lapar. Makanan yang mestinya bisa dimakan 3 orang akan habis.
Selanjutnya, anaknya selalu membuat jengkel ayahnya. Ketika harus membantu orang tuanya bekerja, ia selalu menolak. Istrinya selalu mengingatkan petani itu agar bersabar terhadap perilaku anak mereka.
“Ya, saya akan bersabar” Farmer mengatakan kepada istrinya.
“Terima kasih Tuhan !, Kamu berpikir seperti itu. Kamu adalah seorang suami dan ayah yang baik,” puji Puteri kepada suaminya.
Memang, orang mengatakan, kesabaran ada batasnya. Hal ini dialami oleh si petani. Suatu hari, Putera mendapatkan tugas memberikan makanan dan minuman ke ladang di mana ayahnya bekerja. Tapi Putera tidak memenuhi tugasnya. Petani menunggu anaknya, sambil menajan haus dan lapar. Dia segera kembali ke rumah. petani itu melihat Putera bermain bola. Petani menjadi marah sambil mencubit telinga anaknya.
“Scallywag! Tidak tahu diri! Dasar ikan goreng!” Begitulah kemarahan dari petani itu, tanpa sadar mengucapkan kata-kata seperti itu.
Setelah petani mengucapkan kata-kata itu, anak dan istrinya menghilang. menghilang tanpa jejak dan tanda-tanda. Bekas dari kakinya, tiba-tiba menyembur air yang sangat deras. Hujan pun turu. Desa Petani dan desa-desa sekitarnya terendam. Air meluap sangat tinggi, begitu luas dan membentuk danau. Danau itu akhirnya dikenal sebagai Danau Toba. Sementara pulau kecil di tengah-tengah yang dikenal sebagai Pulau Samosir.
.
8. Narrative Text – The Legend Of Banyuwangi
Once upon a time, there was a local ruler named King Sulahkromo. The king had a Prime Minister named Raden Sidopekso. The Prime Minister had a wife named Sri Tanjung. She was so beautiful that the king wanted her to be his wife.
One day, the King sent his Prime Minister to a long mission. While the Prime Minister was away, the King tried to get Sri Tanjung. However he failed. He was very angry. Thus, when Sidopekso went back, the King told him that his wife was unfaithful to him. The Prime Minister was very angry with his wife. Sri Tanjung said that it was not true. However, Sidopekso said that he would kill her.
He brought her to the river bank. Before he kill her and threw her into the river, she said that her innocence would be proven. After Sidopekso killed her, he threw her dead body into the dirty river.
The river immediately became clean and began to spread a wonderful fragrance. Sidopekso said, “Banyu…Wangi… Banyuwangi”. This means “fragrant water”. Banyuwangi was born from the proof of noble and sacred love.
Terjemahan The Legend of Banyuwangi
Sekali waktu, ada seorang penguasa lokal bernama Raja Sulahkromo. Raja memiliki Perdana Menteri bernama Raden Sidopekso. Perdana Menteri memiliki istri bernama Sri Tanjung. Dia begitu cantik sehingga sanga raja ingin dia menjadi istrinya.
Suatu hari, Raja mengirim Perdana Menteri untuk suatu misi yang panjang. Sementara Perdana Menteri pergi, Raja mencoba untuk merayu Sri Tanjung. Namun ia gagal. Dia sangat marah. Dengan begitu, ketika Sidopekso kembali, Raja mengatakan kepadanya bahwa istrinya tidak setia. Perdana Menteri sangat marah dengan istrinya. Sri Tanjung mengatakan bahwa itu tidak benar. Namun, Sidopekso mengatakan bahwa ia akan membunuhnya.
Dia membawanya ke tepi sungai. Sebelum ia membunuh dan melemparkannya ke sungai, Istrinya mengatakan bahwa dia tidak bersalah dan akan terbukti. Setelah Sidopekso membunuhnya, ia melemparkan tubuhnyaa ke sungai yang kotor.
Sungai itu segera menjadi bersih dan mulai menyebar aroma yang sedap. Sidopekso mengatakan, “Banyu … Wangi … Banyuwangi”. Ini berarti “air harum”. Banyuwangi lahir dari bukti cinta mulia dan suci.
.
9. Narrative Text – The Legend of Surabaya City
A long time ago, there were two animals, Sura and Baya. Sura was the name of a shark and Baya was a crocodile. They lived in a sea.
Once Sura and Baya were looking for some food. Suddenly, Baya saw a goat. Yummy, this is my lunch; said Baya.
No way! This is my lunch. You are greedy; said Sura. Then they fought for the goat. After several hours, they were very tired.
Feeling tired of fighting, they lived in the different places. Sura lived in the water and Baya lived in the land. The border was the beach, so they would never fight again.
One day, Sura went to the land and looked for some food in the river. He was very hungry and there was not much food in the sea. Baya was very angry when he knew that Sura broke the promise.
They fought again. They both hit each other. Sura bit Baya’s tail. Baya did the same thing to Sura. He bit very hard until Sura finally gave up and went back to the sea. Baya was happy.
Terjemahan The legend of Surabaya City
Sebuah waktu yang lalu, ada dua binatang, Sura dan Baya. Sura adalah nama hiu dan Baya adalah buaya. Mereka tinggal di sebuah laut.
Setelah Sura Baya dan sedang mencari beberapa makanan. Tiba-tiba, Baya melihat seekor kambing. Yummy, ini saya mendapatkan makan siang; kata Baya.
Tidak bisa! Ini adalah makan siang saya. Kamu serakah; kata Sura. Kemudian mereka berkelahi untuk kambing itu. Setelah beberapa jam, mereka sangat lelah.
Merasa lelah berkelahi, mereka tinggal di tempat yang berbeda. Surah hidup di air dan Baya tinggal di darat. Pembatasnya adalah pantai, sehingga mereka tidak akan saling berkelahi lagi.
Suatu hari, Sura pergi ke tanah dan mencari beberapa makanan di sungai. Dia sangat lapar karena tidak banyak lagi makanan di laut. Baya sangat marah ketika ia tahu bahwa Sura tidak menepati janji.
Mereka berkelahi lagi. Mereka berdua saling memukul. Sura menggigit ekor Baya. Baya melakukan hal yang sama kepada Sura. Dia menggigit sangat keras sampai Sura akhirnya menyerah dan akhirnya kembali ke laut. Bayapun merasa senang.
.
10. Narrative Text – The legend of Philippines
Many thousands of years ago, a man and his wife lived in the Philippines, they were called Angngalo and Angngarab.
One morning, they went to gather some shellfish. Inside one, they found a pearl. It was an unusual yellow colour and very large.
Angngalo gave it to Angngarab. “Oh!” she said, “I can find many more pearls than you!”
Soon they were quarrelling and shouting at each other. They ran along the seashore looking for shellfish. Before, they had a big pile in front of them. They pulled open the shells and looked in them for pearls.
“I’ve go more pearls than you!” shouted Angngalo.
“No, you haven’t!” answered Angngarab. “Anyway, my pearls are bigger than yours!”
Soon, they were fighting. They threw the shells and pearls at each other. (That is why there are so many shells and pearls in the Philippines) They rolled on the ground and stamped their feet.
There was aloud “Boom!” and “Crack!”. The mountains and hills began to split. The water in the rivers and lakes flooded the land.
They still continued fighting. Suddenly, there was a great storm, with thunder lighting. The land broke into several parts. Luzon was in the north, the Visayan Islands were in the middle, and Mindanao in the south.
Because of this, there are now over seven thousand islands in the Philippines.
Terjemahan The Legend of Philipines
Ribuan tahun yang lalu, seorang pria dan istrinya tinggal di Filipina, mereka disebut Angngalo dan Angngarab.
Suatu pagi, mereka pergi untuk mengumpulkan beberapa kerang. Di dalam salah satu kerang itu, mereka menemukan mutiara. Warnnyaa kuning yang tidak biasa dan sangat besar.
Angngalo memberikannya kepada Angngarab. “Oh!” Katanya, “Aku bisa menemukan lebih banyak mutiara dari kamu!”
Segera mereka bertengkar dan berteriak pada satu sama lain. Mereka berlari sepanjang pantai mencari kerang. Sebelum, mereka memiliki tumpukan besar kerang di depan mereka. Mereka menarik dan terbukalah kerang itu dan tampak di dalamnya, mutiara.
“Aku sudah mendapatkan mutiara melebihi kamu!” Teriak Angngalo.
“Tidak, kamu belum!” Jawab Angngarab. “Pokoknya, mutiaralu lebih besar dari kamu!”
Segera, mereka berkelahi. Mereka melemparkan kerang dan mutiara satu sama lain. (Itulah mengapa ada begitu banyak kerang dan mutiara di Filipina) Mereka berguling-guling di tanah.
Kemudian “Boom!” dan “Crack!”. Gunung dan bukit mulai pecah. Air di sungai dan danau membanjiri tanah.
Mereka masih terus berkelahi. Tiba-tiba, ada badai besar, dengan kilat dan guntur. Tanah pecah menjadi beberapa bagian. Luzon ada di utara, Kepulauan Visayan ada di tengah, dan Mindanao di selatan.
Karena itu, sekarang ada lebih dari tujuh ribu pulau di Filipina.
.
11. Narrative Text – The Legend of Singapore
In days long gone by, the world divided into two parts, and each part was rulled by a powerful giant king. The Eastern lands were hot and wet, while the Western lands were cold and dark. Sometimes there were wars between the giants of two the lands, but story takes place when there was peace.
The youngest son of the king of the Western Lands wanted to travel, and so left father’s palace. For many days, the prince travelled east, hiding whenever he saw soldiers. Many weeks later, he came to a small lake in the Eastern lands.
Because it was hot, the prince went for a swim in the lake. Suddenly, he saw a beautiful girl on the opposite side of the lake. He swam to her side, and they began to talk.
“I am a traveller from the Western Lands,” said the prince.
The girl’s eye grew wide. “Then you must leave,” she said. “My father, the king, will kill you if he finds you here.”
The prince was about to swim away when the giant princess called him back. “Don’t go yet. My ladies and I will hide you for a time, and we can swim together each day.”
After his long journey, the prince was glad to have chance to rest. The princess’s ladies hid him in a small house in the forest near the lake. Each day they brought him food, and each day he swam with the princess in the lake, before long, the prince and the princess fell in love.
I want to marry you,” said the prince.
“But my father would never agree to it,” said the princess. “He would never let me marry a prince of the western Lands.”
“I’ll go and ask him anyway.” Said the prince, and he walked to the palace of the king of the Eastern lands.
When the king heard the prince say he wanted to marry the princess, he immediately threw the young man into prison. A few days later, the princes escaped, and he went to the lake. There he saw the princess. “Come with me to the west,” he said. “we can be married in my father’s palace, and my family will welcome you as my wife,”
“Are you sure it will be all right?” asked the princess. “Yes, but we must hurry.”
The princess wrapped her jewels and a beautiful fan in a length of silk. Then she took the prince’s hand, and together they ran towards the west, away from her father’s guards. In her hurry, the giant princess dropped her bundle. In the darkness, she was able to find her shiny jewelry, but not her fan. “I’ve lost my fan, my beautiful fan,” she cried.
The princess could hear the guards coming closer. “Come, my dear,” he said “we cannot waste any more time. I’ll buy you another they fled to the Western Lands where they were married. The beautiful fan that the giant princess dropped, fell to earth in what is now Malaysia. Some time later it flated down a river to the sea where it caught on some rocks and turned into an island. This island is now called Singapore.
Terjemahan The Legend of Singapore
Pada saat berlalu, dunia dibagi menjadi dua bagian, dan setiap bagian itu dikuasai oleh seorang raja raksasa yang kuat. Tanah Timur yang panas dan basah, sementara tanah Barat yang dingin dan gelap. Kadang-kadang ada perang antara raksasa dari dua tanah, tapi cerita ini terjadi ketika ada keadaan damai.
Putra bungsu raja tanah Barat ingin melakukan perjalanan, dan sebagainya meninggalkan istana ayahnya. Selama beberapa hari, sang pangeran ke timur, bersembunyi setiap kali ia melihat tentara. Bermingu-minggu kemudian, ia tiba di sebuah danau kecil di tanah Timur.
Karena saat itu panas, sang pangeran pergi untuk berenang di danau. Tiba-tiba, ia melihat seorang gadis cantik di sisi yang berlawanan danau itu. Ia berenang ke sisinya, dan mereka mulai berbicara.
“Saya seorang musafir dari tanah Barat,” kata pangeran.
Mata gadis itu terbelalak. “Kalau begitu kamu harus pergi,” katanya. “Ayahku, sang raja, akan membunuhmu jika dia melihat kamu di sini.”
Pangeran itu hendak berenang menjauh ketika putri raksasa memanggilnya kembali. “Jangan pergi dulu. Kami akan menyembunyikan kamu untuk sementara waktu, dan kita bisa berenang bersama-sama setiap hari. ”
Setelah perjalanan panjang, pangeran senang memiliki kesempatan untuk beristirahat. Para pengawal sang putri menyembunyikannya di sebuah rumah kecil di hutan dekat danau. Setiap hari mereka membawakannya makanan, dan setiap hari ia berenang dengan putri di danau. Setealah beberapa lama, pangeran dan sang putri pun jatuh cinta.
“Aku ingin menikah kamu,” kata pangeran.
“Tapi ayahku tidak akan pernah menyetujuinya” kata sang putri. “Dia tidak akan membiarkan aku menikah dengan seorang pangeran dari negeri barat.”
“Aku akan pergi dan memohon kepada ayahmu.” Kata sang pangeran, dan ia berjalan ke istana raja tanah Timur.
Ketika raja mendengar pangeran mengatakan ia ingin menikahi sang putri, dia langsung melemparkan pemudaitu ke dalam penjara. Beberapa hari kemudian, pangeran itu melarikan diri, dan ia pergi ke danau. Di sana ia melihat sang putri. “Ikutlah aku ke tanah Barat,” katanya. “Kita bisa menikah di istana ayahku, dan keluargaku akan menyambut kamu sebagai istriku,”
“Apakah kamu yakin ini akan baik-baik saja?” Tanya sang putri. “Ya, tapi kita harus segera.”
Putri dipakainan perhiasan yang indah dengan kain sutra yang panjang. Lalu ia memegang tangan sang pangeran, dan bersama-sama mereka berlari ke arah barat, jauh dari penjaga ayahnya. Terburu-buru dia, putri itu menjatuhkan kipasnya nya. Dalam kegelapan, dia bisa menemukan kembali perhiasannya yang mengkilap, tapi tidak dengan kipasnya. “Sudah kehilangan barang kesukaan aku, kipas indah aku,” serunya.
Sang putri bisa mendengar para penjaga mendekat. “Ayo, Sayang,” katanya “kita tidak bisa membuang-buang waktu lagi. Aku akan membelikanmu kipas lain waktu. Mereka melarikan diri ke tanah Barat di mana mereka menikah. Kipas indah bahwa putri jatuh ke bumi di tempat yang sekarang Malaysia. Beberapa waktu kemudian terbawah menyusuri sungai ke laut di mana ia tertahan beberapa batu dan berubah menjadi sebuah pulau. Pulau ini sekarang disebut Singapura.
.
12. Narrative Text – The Legend of Hongkong City
A long time ago, there was a village near Arberdeen called “Hong Kong Ts’un” or “Incense Harbour Village”. The incense grown there was famous throughout China. Some of it was even sent to the Chinese Emperor. Some people believe that the name Hong Kong comes from this village.
One day, the Emperor wanted some incense sent to him from the village. The villagers did not send it to him. The Emperor then ordered his officer to arrest the village headmen and cut off their heads. After that, everyone ran away from the village and no more incense was grown there.
But some other people believe that Hong Kong is named after a container for burning incense. Long, long ago, this container was picked up in the harbor. It was kept in a tample at Causeway Bay. The place where it was found was called “Hong Kong” or “Incense Harbour”
There is a third story that Hong Kong is named after a woman called Hong ku. She was the wife of a pirate chief. After her husband died, she became the leader of the pirates. She then moved to the island which is now called Hong Kong. If this story is true, the name “Hong kong” means “Hong’s Harbour”.
According to yet another story, Hong Kong is named after a stream near Pokfulan Road. The water was very pleasant to drink. Many years ago, people used to go there to collect drinking water. The stream was called “Hong Kong” or “sweet stream”.
Terjemahan The Legend of Hongkong City
Suatu waktu dimasa lampau, ada sebuah desa dekat Aberdeen disebut “Hong Kong ts’un” atau “Dupa Harbour Village”. Dupa berkembang di sana dan terkenal di seluruh China. Beberapa dupa itu bahkan dikirim ke Kaisar Cina. Beberapa orang percaya bahwa nama Hong Kong berasal dari desa ini.
Suatu hari, Kaisar ingin dupa dikirim kepadanya dari desa itu. Para penduduk desa itu tidak mengirimkannya. Kaisar kemudian memerintahkan petugas untuk menangkap kepala desa dan memotong kepala mereka. Setelah itu, semua orang lari dari desa dan tidak ada lagi dupa tumbuh di sana.
Tetapi beberapa orang lain percaya bahwa Hong Kong dinamai dari wadah untuk membakar dupa. Dulu sekali, wadah ini diambil di pelabuhan. Itu disimpan dalam tample di Causeway Bay. Tempat di mana ia ditemukan dan disebut “Hong Kong” atau “Dupa Harbour”
Ada cerita ketiga, Hong Kong dinamai dari nama seorang wanita bernama Hong ku. Dia adalah istri dari seorang kepala bajak laut. Setelah suaminya meninggal, ia menjadi pemimpin bajak laut. Dia kemudian pindah ke pulau yang sekarang disebut Hong Kong. Jika cerita ini benar, nama “Hong kong” berarti “Hong Harbour”.
Menurut cerita lain, Hong Kong dinamai karena berasal dari aliran dekat Pokfulan Road. Airnya adalah sangat enak untuk diminum. Beberapa tahun yang lalu, orang-orang yang biasa pergi ke sana untuk mengambil air minum. Dan sungai itu disebut “Hong Kong” atau “aliran manis”.
Begitulah narrative text legenda asal usul suatu tempat dalam bahasa Inggris ini. 12 contoh narrative text legend ini sangat bagus untuk dibaca dan dipelajari karena akan banyak memberikan manfaat bagi yang membacanya. Ingat tujuan dari ditulisnya narrative text adalah untuk menghibur pembaca dan memberikan pelajaran nilai moral yang tekandung dalam cerita tersebut. Tentu saja hal ini sangat cocok sekali dengan kurikulum sekolah saat ini yang menekankan pendidikan karakter dan kecerdasan religi. Dengan membaca cerita-cerita legenda dalam bentuk teks naratif bahasa Inggris ini akan banyak terbuka pemikirannya. Cerit rakyat itu adalah cerminan nilai yang baik dari keadaan suatu masayarakat tersebut.
Hampir semua teks narrative itu ditulis dan dituturkan guna untuk memberikan pelajaran moral. Pengertian narrative text menurut para ahli di buku-buku teks memang tidak bisa dilepaskan dari pengajaran moralitas. Nilai moralitas yang terkandang dalam banyak cerita narative legenda ini bersifat local genius. Meski lokalitas, tetapi bisa diterapkan kepada hampir semua kelompok msayarakat global. Inilah cerita belajar bahasa Inggris berbasi teks yang banyak diterapkan di sekolah-sekolah menengah di Indonesia dan Asia.
Contoh narrative text fairy tale, legend, myth menjadi sentral topik cerita rakyat dalam bahasa Inggris. Cerita-cerita ini biasanya memuat pelajaran moral sosial yang bernilai tingggi. Pendidikan berbasis karakter tentu sangat berkaitan dengan topik pembelajaran ini. Ambil cerita rakyat bahasa inggris sangkuriang misalnya, bagaimana peran legenda ini bisa mempengaruhi pola pikir masyarakat sekitar dan lingkungan yang menjadi pijakan kita bermasyarakat.
Cerita rakyat kita memang kaya warna dan ragamnya, misal kita mengenal ada narrative text banyuwangi singkat, legenda asal usul sura dan baya berasala dari kota Surabaya. Banya teks narrative ini kalau ditranskipkan bisa menjadi contoh teks narrative 500 kata bahkan lebih dari itu karean ada beberapa legenda rakyat yang cukup panjang.
Kita semua mengetahui bagaimana besaranya nilai moral yang diajarkan dari cerita narrative text malin kundang misalnya. Meski sesukses apapun, kalau kemudian tidak bisa membuat hati orang tua, maka apaplah arti dari keksuksesan tersebut.
Banyak siswa yang membutuhkan cerita rakayat bebrbahasa Inggris. Kita mengenal narrative text legend of prambanan temple ini bisa menjadi contoh berkreasi dan membuat jenis teks narrative lainnya. Proses kreatif menulis bisa saja dimulai dengan mengadaptasi dari cerita yang sudah ada, dikembangkan sesuai dengan jamannya dan memenuhi tugas utamanya dalam menyampaikan pesan moral kepada pembacanya. Beraneka ragam cerita rakyat kita bisa temukan, narrative text legend timun mas menjadi contoh lainnya. Kita bisa belajar banyak hal akan kehidupan dari cereita yang sudah dituturkan turun temurun ini.
Banyak yang sudah pernah membaca narrative text legend danau toba dimana ceita ini menekankan pentingnya akan komitmen dan kepercayaan. Ketika keadaan itu berjalan biasa dan naturally, umummnya komitmen dan kepercayaan tersebut mudah untuk dibuktikan. Namun ketika keadaan berubah disitulah ujian bagaiaman beratnya memegang komitmen. Siapa yang kuat akan mendapat nilai tersendiri.
Meski kita sendiri sudah sanagt kaya akan ceita rakyat, namun akan lebih bagus lagi kalau ditambah dengan narrative text legend luar negeri. Ada banyak ceita rakyat luar negeri yang juga memiliki pesan moral yang baik. Tentu juga harus disesuaikan dan adat kebiasaan kita sendiri.
Artikel ini memang tidak membahasa secara husus pengertian narrative text, akan tetapi definisi tentang teks naratif itu akan bisa tergambarkan dengan jelas dari beberbagai contoh cerita yang kita sajikan ini. Kita bisa membaca narrative text cinderella dan sekaligus bisa mencari tahu pemahaman generic structure of narrative text rapunzel dan juga ceita lainnya seperti contoh narrative text snow white. Intinya dengan membaca artikel ini harapannya kita akan bisa memahami pengetian dan contoh narrative text fairy tale yang banyak berupa keajaiban itu.
Khusus Soal dan Contoh Narrative Text Singkat
Rata-rata contoh teks naratif diatas mempunyai beberapa paragraf dan masing masing paragraf mengandung banyak kalimat. Kalau ada yang bertanya “Adakah contoh narrative text singkat?” Tentu saja ada. Dikatakan singkat, contoh teks naratif ini benar-benar pendek. Hanya terdiri dari maksimal paragraf pendek juga. Jadi sangat cocok kalau ada yang menginginkan contoh singkat dari teks narative. Untuk membacanya, kunjungi artiel berikut:
- 6 Contoh Narrative Text Singkat 3 Paragraf dan Arti
- 65 Contoh Soal Narrative Text Legend dan Jawabannya
Tentu saja contoh teks naratif itu tidak harus pendek dan panjang untuk menentukan seberapa baiknya teks tersebut. Yang paling penting kita bisa memahami isi teks tersebut dan mampu menjawab berbagai macam soal teks narrative tersebut. Begitulah keberhasilan sementara belajar bahasa Inggris di bangku sekolah menengah. Dengan begitu harapannya, nilai yang diperoleh juga akan maksimal. Happy learning English!
0 Response to "12 Contoh Narrative Text Legend dan Terjemah Dalam dan Luar Negeri"
Post a Comment