Contoh Narrative Text: 6 Cerita Fable tentang Kucing
Contoh Narrative Text: 6 Cerita Fable tentang Kucing
English Admin – belajar jenis teks bahasa Inggris contoh narrative text fable. Memang tidak bisa dipungkiri, belajar teks narratif mendapat terlalu banyak porsinya untuk dipelajari. Hampir setiap tahuna ada topik narrative text ketika belajar bahasa Inggris di SMA dan SMP.
Sebelumnya kita sudah memberikan kumpulan cerita fable tentang fox 1 dan fox 2 yang banyak memberikan pelajaran moral dan kebaikan. Nah sekarang kita pelajari lagi kisa fable dan kali ini tentan kucing.
Cerita fable adalah salah satu dari jenis narrative text. Kenapa cerita binatang ini bisa dimasukkan sebagai jenis teks narrative? Sebagaimana dalam contoh narrative text sebelumnya, complication atau pertentangan menjadi inti dari sebuah cerita narrative.
Nah mari kita lihat 6 cerita fable dengan kucing sebagai tokoh cerita, participant, atau characternya dan berperan sepagai antagonist. A Cat fell in love with a handsome young man, and begged the goddess Venus to change her into a woman. Venus was very gracious about it, and changed her at once into a beautiful maiden, whom the young man fell in love with at first sight and shortly afterwards married. One day Venus thought she would like to see whether the Cat had changed her habits as well as her form; so she let a mouse run loose in the room where they were. Forgetting everything, the young woman had no sooner seen the mouse than up she jumped and was after it like a shot: at which the goddess was so disgusted that she changed her back again into a Cat. Cerita Venus dan Kucing
1. Story of Venus and the Cat
Suatu ketika,seekor kucing jatuh cinta dengan seorang pemuda tampan, dan memohon dewi Venus untuk mengubah dirinya menjadi seorang wanita. Dewi Venus menerima permintaan tersebut, dan seketika mengubah dirinya menjadi seorang gadis cantik dimana pemuda tersebut langsung jatuh cinta pada pandangan pertama dan tak lama kemudian mereka menikah. Suatu hari dewi Venus berpikir melihat apakah seekor kucing itu telah berubah kebiasaan serta bentuk nya, Maka dewi Venus menizinkan seekor tikus berjalan santai di suatu ruang di mana mereka berada. Seketika itu pula gadis cantik itu melupakan semuanya dan melompat ke arah tikus dengan sangat cepat. Hal ini membuat dewi Venus merasa begitu jijik dan merubahnya kembali menjadi seekor kucing.
2. Story of Cat and Birds
A Cat heard that the Birds in an aviary were ailing. So he got himself up as a doctor, and, taking with him a set of the instruments proper to his profession, presented himself at the door, and inquired after the health of the Birds. “We shall do very well,” they replied, without letting him in, “when we’ve seen the last of you.”
Cerita Kucing dan Burung
Suatu ketika seekor kucing mendengar bahwa Burung didalam sangkar sedang sakit. Maka kucing itupun berpura-pura menjadi seorang seorang dokter dengan membawa peralatan seperti seorang dokter sungguan. Ketika didepan pintu dokter gadunga itu pun menanyakan kesehatan para Burung. “Kami benar benar sangat sehat,” jawab para burung itu dan tidak membiarkan dokter gadungan itu masuk, “ketika melihat kamu sebagai yang terkhir.” There was once a house that was overrun with Mice. A Cat heard of this, and said to herself, “That’s the place for me,” and off she went and took up her quarters in the house, and caught the Mice one by one and ate them. At last the Mice could stand it no longer, and they determined to take to their holes and stay there. “That’s awkward,” said the Cat to herself: “the only thing to do is to coax them out by a trick.” So she considered a while, and then climbed up the wall and let herself hang down by her hind legs from a peg, and pretended to be dead. By and by a Mouse peeped out and saw the Cat hanging there. “Aha!” it cried, “you’re very clever, madam, no doubt: but you may turn yourself into a bag of meal hanging there, if you like, yet you won’t catch us coming anywhere near you.” Cerita Kucing dan Tikus
3. Story of Cat and Mice
Pernah ada sebuah rumah yang diduduki oleh para tikus. Seekor kucing mendengar hal ini, dan berkata pada dirinya sendiri, “Rumah itu adalah tempat yang tepat bagi saya,” dan kucing itupun pergi lalu membuat markas didalam rumah itu. Kucing itupun menangkap para tikus satu per satu dan memakannya. Akhirnya para tikus itu tidak tahan lagi, dan mereka bertekad untuk masuk dan tinggal saja di dalam lobang. “Ini aneh,” berkatalah kucing pada dirinya sendiri: “Satu-satunya cara adalah memperdayai mereka untuk keluara dari lobang itu.” Maka kucing itu pun berpikir sejenak lalu mamanjat dinding dan menggantunng deang kaki belakangnya berpegangan pada tinag. Kucing itu pura-pura mati. Para tikus mengintip dan melihat kucing tergantung di sana. “Aha!” Mereka berteriak, “kau sangat pintar Kucing, tidak diragukan lagi, Jika suka kamu bisa menggantung disana seperti kantong makanan tapi kamu tetap tidak akan bisa menangkap kami.”
4. Story of Cat and Cock
A Cat pounced on a Cock, and cast about for some good excuse for making a meal off him, for Cats don’t as a rule eat Cocks, and she knew she ought not to. At last she said, “You make a great nuisance of yourself at night by crowing and keeping people awake: so I am going to make an end of you.” But the Cock defended himself by saying that he crowed in order that men might wake up and set about the day’s work in good time, and that they really couldn’t very well do without him. “That may be,” said the Cat, “but whether they can or not, I’m not going without my dinner”; and she killed and ate him.
Cerita Kucing dan Ayam Jago
Seekor kucing telah menerkam seekor ayam jago, dan melemparkan di sekitarnya karena alasa tertentu. Kucing tidak seharusnya memakan ayam jago. Akhirnya kucing berkata, “Kamu telah membuat kebisingan di malam harin berkokok dan membangunkan orang: maka saya akan mengakhiri kamu” Tapi Ayam membela diri dengan mengatakan bahwa ia berkokok agar orang-orang bangun dan mengatur waktunya untuk bekerja dengan baik, dan orang-orang itu benar-benar tidak bisa melakukan itu dengan baik tanpa say. “ya mungkin,” kata kucing, “tetapi entah orang-orang itu bisa bangun atau tidak, aku tidak akan melwatkan makan malam”, dan kucing itupun membunuh dan memakan ayam itu. A Man once bought a Parrot and gave it the run of his house. It revelled in its liberty, and presently flew up on to the mantelpiece and screamed away to its heart’s content. The noise disturbed the Cat, who was asleep on the hearthrug. Looking up at the intruder, she said, “Who may you be, and where have you come from?” The Parrot replied, “Your master has just bought me and brought me home with him.” “You impudent bird,” said the Cat, “how dare you, a newcomer, make a noise like that? Why, I was born here, and have lived here all my life, and yet, if I venture to mew, they throw things at me and chase me all over the place.” “Look here, mistress,” said the Parrot, “you just hold your tongue. My voice they delight in; but yours—yours is a perfect nuisance.” Cerita Kucing dan Burung Beo
5. Story of Parrot and Cat
Suatu ketika, seseorang telah membeli burung beo dan melepaskannya didalam rumahnya. Menikmati kebebasannya, dan saat terbang ke perapian, burung beo itu berteriak-teriak melepas isi hatinya. Kegaduhan itu tentu saja mengganggu seekor kucing yang sedang tidur di karpet. Sambil menatap penyusup (burung beo) itu, kucing berkata, “Siapakah gerangan Engkau dan darimana engkau datang?” Burung beopun menjawab, “Tuan Anda baru saja membeli saya dan membawa saya pulang ke rumah ini.” “Engkau burung kurang ajar,” kata si kucing, “beraninya kau, pendatang baru, berbicara seperti itu? Mengapa saya marah?, Saya lahir di sini, dan telah tinggal di sini sepanjang hidup saya, namun, jika aku berani memebuat gadu, penghuni rumah ini akan melemparkan sesuatu kepada saya dan mengejar saya ke seluruh tempat rumah ini. “”Begini, Nyonya (kucing),” kata burung beo, ” Kamu tahan saja lidahmu. Karena kicauanku membuat penghuni rumah ini senang, tapi suara meong mu benar-benar menggaggu.”
6. Story of Eagle, Cat, and Wild Sow
An Eagle built her nest at the top of a high tree; a Cat with her family occupied a hollow in the trunk half-way down; and a Wild Sow and her young took up their quarters at the foot. They might have got on very well as neighbours had it not been for the evil cunning of the Cat. Climbing up to the Eagle’s nest she said to the Eagle, “You and I are in the greatest possible danger. That dreadful creature, the Sow, who is always to be seen grubbing away at the foot of the tree, means to uproot it, that she may devour your family and mine at her ease.” Having thus driven the Eagle almost out of her senses with terror, the Cat climbed down the tree, and said to the Sow, “I must warn you against that dreadful bird, the Eagle. She is only waiting her chance to fly down and carry off one of your little pigs when you take them out, to feed her brood with.” She succeeded in frightening the Sow as much as the Eagle. Then she returned to her hole in the trunk, from which, feigning to be afraid, she never came forth by day. Only by night did she creep out unseen to procure food for her kittens. The Eagle, meanwhile was afraid to stir from her nest, and the Sow dared not leave her home among the roots: so that in time both they and their families perished of hunger, and their dead bodies supplied the Cat with ample food for her growing family.
Cerita Elang, Kucing dan Babi Liar
Seekor Elang membangun sarangnya di atas puncak pohon yang tinggi tinggi, Sementara seekor kucing dan keluarganya menempati rongga lobang ditengah pohon itu, dan seekor babi liar dan anaknya mengambil tempat tinggal mereka di ujung kaki pohong itu. Mereka mungkin semua bertetangga dengan baik seandainy saja tidak ada kelakuan licik si kucing. Suatu waktu kucing itu memanjat ke rumah elang, “Kau dan aku dalam bahaya besar. Makhluk mengerikan, yang selalu terlihat menggali di kaki pohon ini, berarti ingin merobohkanya, kemudian akan memakan keluarga Anda dan saya. “Setelah menakuti elang, kucing itu turun kebawah, dan berkata kepada babi liar, “saya harus memperingatkan Anda terhadap burung yang mengerikan, Elang. Dia hanya menunggu kesempatan untuk terbang ke bawah dan membawa dari salah satu anak kecil Anda ketika Anda membawa mereka keluar, untuk memberi makan anak-anaknya. “Kucing itu berhasil membuat babi takut sebagaimana juga elang. Kemudian kucing kembali ke rumahnya dan pura-pura takut, dia tidak pernah keluar di siang hari. Pada malam hari kucing itu menyelinap keluar tak terlihat untuk mendapatkan makanan. Sementara Elang takut keluar dari sarangnya begitu juga babi tidak berani meninggalkan rumahnya. Akhirnya dua keluaraga elang dan babi itu mati kelaparan dan tubuhnya menjadi makanan si kucing.
6 cerita narrative text berbentuk fable bertema petualangan kucing ini, versi cerita bahasa inggrisnya dan beberapa gambar ilustrasinya diambil dari Aesop fable dan diterjemahkan sebisanya.. he.. he.. Cerita fable AESOP termasuk cerita klasik sehingga versi bahasa Inggrisnya kadang terlihat agak aneh dan susah dipahami. Makanya jika Ada terjemahanya yang kurang pas, mohon dikoreksi.
Itulah kumpulan 6 cerita fable tentang kucing yang bisa kita jadikan contoh teks narrative dalam belajar bahasa Inggris.
0 Response to "Contoh Narrative Text: 6 Cerita Fable tentang Kucing"
Post a Comment