PENGERTIAN DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN | TEORI PENDIDIKAN
PENGERTIANDAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN
A. PENGERTIANPENDIDIKAN
1. Batasan tentangPendidikan
Batasan tentang pendidikan yangdibuat oleh para ahli beraneka ragam , dan kandungannya berbeda yang satu dariyang lain. Perbedaan tersebut mungkin karena orientasinya , konsep dasar yangdigunakan , aspek yang menjadi tekanan , atau karena falsafah yang melandasinya.
a. Pendidikan sebagai Prosestransformasi Budaya
Sebagai proses transformasibudaya , pendidikan diartikan sebagai kegiatan pewarisan budaya dari satu generasike generasi yang lain. Nilai-nilai budaya tersebut mengalami prosestransformasi dari generasi tua ke generasi muda. Ada tiga bentuk transformasiyaitu nilai-nilai yang masih cocok diteruskan misalnya nilai-nilai kejujuran ,rasa tanggung jawab , dan lain-lain.
b. Pendidikan sebagai ProsesPembentukan Pribadi
Sebagai proses pembentukanpribadi , pendidikan diartikan sebagi suatu kegiatan yang sistematis dansistemik terarah kepada terbentuknya kepribadian peserta didik. Prosespembentukan pribadi melalui 2 sasaran yaitu pembentukan pribadi bagi merekayang belum dewasa oleh mereka yang sudah dewasa dan bagi mereka yang sudahdewasa atas usaha sendiri.
c. Pendidikan sebagai ProsesPenyiapan Warganegara
Pendidikan sebagai penyiapanwarganegara diartikan sebagai suatu kegiatan yang terencana untuk membekalipeserta didik agar menjadi warga negara yang baik.
d. Pendidikan sebagaiPenyiapan Tenaga Kerja
Pendidikan sebagai penyimpanatenaga kerja diartikan sebagai kegiatan membimbing peserta didik sehinggamemiliki bekal dasar utuk bekerja. Pembekalan dasar berupa pembentukan sikap ,pengetahuan , dan keterampilan kerja pada calon luaran. Ini menjadi misi pentingdari pendidikan karena bekerja menjadi kebutuhan pokok dalam kehidupan manusia.
e. Definisi PendidikanMenurut GBHN
GBHN 1988(BP 7 pusat , 1990: 105)memberikan batasan tentang pendidikan nasional sebagai berikut: pendidikannasiaonal yang berakar pada kebudayaan bangsa indonesia dan berdasarkanpancasila serta Undang-Undang Dasar 1945 diarahkan untuk memingkatkan kecerdasanserta dapat memenuhi kebutuhan pembangunan nasional dan bertanggung jawab ataspembangunan bangsa.
2. Tujuan dan prosesPendidikan
a. Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan memuat gambarantentang nilai-nilai yang baik , luhur , pantas , benar , dan indah untuk kehidupan.Pendidikan memiliki dua fungsi yaitu memberikan arah kepada segenap kegiatanpendidikan dazn merupakan sesuatu yang ingin dicapai oleh segenap kegiatanpendidikan.
b. Proses pendidikan
Proses pendidikan merupakankegiatan mobilitas segenap komponen pendidikan oleh pendidik terarah kepadapencapaian tujuan pendidikan , Kualitas proses pendidikan menggejala pada duasegi , yaitu kualitas komponen dan kualitas pengelolaannya , pengelolaan prosespendidikan meliputi ruang lingkup makro , meso , mikro. Adapun tujuan utamapemgelolaan proses pendidikan yaitu terjadinya proses belajar dan pengalamanbelajar yang optimal.
3. Konsep PendidikanSepanjang Hayat (PSH)
PSH bertumpu pada keyakinan bahwapendidikan itu tidak identik dengan persekolahan , PSH merupakan sesuatu prosesberkesinambungan yang berlangsung sepanjang hidup. Ide tentang PSH yang hampirtenggelam , yang dicetuskan 14 abad yang lalu , kemudian dibangkitkan kembalioleh comenius 3 abad yang lalu (di abad 16). Selanjutnya PSH didefenisikansebagai tujuan atau ide formal untukpengorganisasian dan penstrukturan pengalaman pendidikan. Pengorganisasian danpenstruktursn ini diperluas mengikuti seluruh rentangan usia , dari usia yangpaling muda sampai paling tua.(Cropley:67)
Berikutini merupakan alasan-alasan mengapa PSH diperlukan:
a. Rasional
b. Alasan keadilan
c. Alasan ekonomi
d. Alasan faktor sosial yangberhubungan dengan perubahan peranan keluarga , remaja , dan emansipasi wanitadalam kaitannya dengan perkembangan iptek
e. Alasan perkembangan iptek
f. Alasan sifat pekerjaan
4. Kemandirian dalam belajar
a. Arti dan perinsip yangmelandasi
Kemandirian dalam belajardiartikan sebagai aktivitas belajar yang berlangsungnya lebih didorong olehkamauan sendiri , pilihan sendiri , dan tanggung jawab sendiri dari pembelajaran.Konsep kemandirian dalam belajar bertumpu pada perinsip bahwa individu yangbelajar akan sampai kepada perolehan hasil belajar.
b. Alasanyang menopang
Conny Semiawan , dan kawan-kawan(Conny S. 1988; 14-16) mengemukakan alasan sebagai berikut:
Ø Perkembangan iptekberlangsung semakin pesat sehingga tidak mungkin lagi para pendidik(khususnyaguru) mengajarkan semua konsep dan fakta kepada peserta didik.
Ø Penemuan iptek tidakmutlak benar 100% , sifatnya relatif.
Ø Para ahli psikologiumumnya sependapat , bahwa peserta didik mudah memahami konsep-konsep yang rumitdan abstrak jika disertai dengan contoh-contoh konkret dan wajar sesuai dengansituasi dan kondidi yang dihadapi dengan mengalami atau mempraktekannyasendiri.
Ø Dalam proses pendidikandan pembelajaran pengembangan konsep seyogyanya tidak dilepaskan daripengembangan sikap dan penanaman nilai-nilai ke dalam diri peserta didik.
B. UNSUR-UNSURPENDIDIKAN
Proses pendidikan melibatkanbanyak hal yaitu:
1. Subjek yang dibimbing(peserta didik).
2. Orang yang membimbing(pendidik)
3. Interaksi antara pesertadidik dengan pendidik (interaksi edukatif)
4. Ke arah mana bimbinganditujukan (tujuan pendidikan)
5. Pengaruh yang diberikandalam bimbingan (materi pendidikan)
6. Cara yang digunakan dalambimbingan (alat dan metode)
7. Tempat dimana peristiwabimbingan berlangsung (lingkungan pendidikan)
Penjelasan:
1. Peserta Didik
Peserta didik berstatus sebagaisubjek didik. Pandangan modern cenderung menyebutkan demikian oleh karenapeserta didik adalah subjek atau pribadi yang otonom , yang ingin diakuikeberadaannya.
Ciri khas peserta didik yangperlu dipahami oleh pendidik ialah:
a. Individu yang memilikipotensi fisik dan psikis yang khas , sehingga merupakan insan yang unik.
b. Individu yang sedangberkembang.
c. Individu yang membutuhkanbimbingan individual dan perlakuan manusiawi.
d. Individu yang memilikikemampuan untuk mandiri.
2. Orang yang membimbing(pendidik)
Yang dimaksud pendidik adalahorang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaranpeserta didik. Peserta didik mengalami pendidikannya dalam tiga lingkunga yaitulingkungankeluarga , lingkungan sekolah , dan lingkungan masayarakat. Sebab ituyang bertanggung jawab terhadap pendidikan ialah orang tua , guru , pemimpinprogram pembelajaran , latihan , dan masyarakat.
3. Interaksi antara pesertadidik dengan pendidik (interaksi edukatif)
Interaksi edukatif pada dasarnyaadalah komunikasi timbal balik antara peserta didik dengan pendidik yangterarah kepada tujuan pendidikan. Pencapaian tujuan pendidikan secara optimalditempuh melalui proses berkomunikasi intensif dengan manipulasi isi , metode ,serta alat-alat pendidikan.
4. Ke arah mana bimbinganditujukan (tujuan pendidikan)
a. Alat dan Metode
Alat dan metode diartikan sebagaisegala sesuatu yang dilakukan ataupun diadakan dengan sengaja untuk mencapaitujuan pendidikan. Secara khusus alat melihat jenisnya sedangkan metode melihatefisiensi dan efektifitasnya. Alat pendidikan dibedakan atas alat yangpreventif dan yang kuratif.
b. Tempat PeristiwaBimbingan Berlangsung (lingkungan pendidikan)
Lingkungan pendidikan biasanyadisebut tri pusat pendidikan yaitu keluarga , sekolah dan masyarakat.
C. PENDIDIKANSEBAGAI SISTEM
1. Pengertian Sistem
Beberapa definisi sitemmenurut para ahli:
a. Sistem adalah suatukebulatan keseluruhan yang kompleks atau terorganisir; suatu himpunan atauperpaduan hal-hal atau bagian-bagian yang membentuk suatu kebulatan/keseluruhanyang kompleks atau utuh. (Tatang M. Amirin , 1992:10)
b. Sistem meruapakanhimpunan komponen yang saling berkaitan yang bersama-sama berfungsi untukmencapai suatu tujuan. (Tatang Amirin , 1992:10)
c. Sistem merupakan sehimpunan komponen atau subsistemyang terorganisasikan dan berkaitan sesuai rencana untuk mencapai suatu tujuantertentu. (Tatang Amirin , 1992:11)
2. Komponen dan SalingHubungan antara Komponen dalam Sistem Pendidikan.
Pendidikan sebagai sebuah sistemterdiri dari sejumlah komponen. Komponen tersebut antara lain: raw input(sistem baru) , output(tamatan) , instrumentalinput(guru , kurikulum) ,environmental input(budaya , kependudukan , politik dan keamanan).
3. Hubungan SistemPendidikan dengan Sitem Lain dan Perubahan Kedudukan dari Sistem
Sistem pendidikan dapat dilihatdalam ruang lingkup makro. Sebagai subsistem , bidang ekonomi , pendidikan ,danpolitik masing-masing-masing sebagai sistem. Pendidikan formal , nonformal , daninformal merupakan subsistem dari bidangpendidikan sebagai sistem dan seterusnya.
4. Pemecahan masalahpendidikan secara sistematik.
a. Cara memandang sistem
Perubahan cara memandang suatustatus dari komponen menjadi sitem ataupunsebaliknya suatu sitem menjadikomponen dari sitem yang lebih besar , tidak lain daripada perubahan caramemandang ruang lingkup suatu sitem atau dengan kata lain ruang lingkup suatupermasalahan.
b. Masalah berjenjang
Semua masalah tersebut satu samalain saling berkaitan dalam hubungan sebab akibat , alternatif maslah , dan latarbelakang masalah.
c. Analisis sitem pendidikan
Penggunaan analisis sistem dalampendidikan dimaksudkan untuk memaksimalkan pencapaian tujuan pendidikan dengancara yang efesien dan efektif. Prinsip utama dari penggunaan analisis sistemialah: bahwa kita dipersyaratkan untuk berpikir secra sistmatik , artinya harusmemperhitungkan segenap komponen yang terlibat dalam maslah pendidikan yangakan dipecahkan.
d. Saling hubungan antarkomponen
Komponen-komponen yang baikmenunjang terbentuknya suatu sistem yang baik. Tetapi komponen yang baik sajabelum menjamin tercapainya tujuan sistem secara optimal , manakala komponentersebut tidak berhibungan secra fungsional dengan komponen lain.
e. Hubungansitem dengan suprasistem
Dalam ruang lingkup besarterlihat pula sistem yang satu saling berhubungan dengan sistem yang lain. Halini wajar , oleh karena pada dasarnya setiap sistem itu hanya merupakan satuaspek dari kehidupan. Sdangkan segenap segi kehidupan itu kita butuhkan ,sehingga semuanya memerlukan pembinaandan pengembangan.
5. Keterkaitan antarapengajaran dan pendidikan
Kesimpulan yang dapat ditarikdari persoalan pengajaran dan pendidikan adalah:
a. pengajaran dan pendidikandapat dibedakan , tetapi tidak dapat dipisahkan satu sama lain. Masing-masingsaling mengisis.
b. Pembedaan dilakukan hanyauntuk kepentingan analisis agar masing-masing dapat dipahami lebih baik.
c. Pendidikan modern lebihcenderung mengutamakan pendidikan , sebab pendidikan membentuk wadah , sedangkanpengajaran mengusahakan isinya. Wadah harus menetap meskipun isi bervariasi danberubah.
6. Pendidikan prajabatan(preservice education) dan pendidikan dalam jabatan (inservice education)sebagai sebuah sistem.
Pendidikan prajabatan berfungsimemberikan bekal secara formal kepada calon pekerja dalam bidang tertentu dalamperiode waktu tertentu. Sedangkan pendidikan dalam jabatan bermaksud memberikanbekal tambahan kepada oramg-orang yang telah bekerja berupa penataran ,kursus-kursus , dan lain-lain. Dengan kata lain pendidikan prajabatan hanyamemberikan bekal dasar , sedangkan bekal praktis yang siap pakai diberikan olehpendidikan dalam jabatan.
7. Pendidikan formal ,non-formal , dan informal sebagai sebuah sistem.
Pendidikan formal yang seringdisebut pendidikan persekolahan , berupa rangkaian jenjang pedidikan yang telahbaku , misalnya SD ,SMP ,SMA , dan PT. Pendidikan nonformal lebih difokuskan padapemberian keahlian atau skill guna terjun ke masyarakat. Pendidikan informaladalah suatu fase pendidikan yang berada di samping pendidikan formal dannonformal.
Dapat disimpulkan bahwapendidikan formal , nonformal , dan informal ketiganya hanya dapat dibedakantetapi sulit dipisah-pisahkan karena keberhasilan pendidikan dalam artiterwujudnya keluaran pendidikan yang berupa sumberdaya manusia sangatbergantung kepada sejauh mana ketiga sub-sistem tersebut berperanan.
Sumber Bacaan: Tirtarahardja , Umar dan S.L. La Sulo. 2005. Pengantar Pendidikan. Jakarta: RinekaCipta
0 Response to "PENGERTIAN DAN UNSUR UNSUR PENDIDIKAN | TEORI PENDIDIKAN"
Post a Comment