3 Prinsip Mengajarkan Kosakata
Belajar Bahasa Inggris lagi :D, sekarang kita akan membahas 3 prinsip mengajarkan kosakata bahasa Inggris. Memang dalam mengajarkan vocabulary kita harus memiliki prinsip yah? Ah, tidak juga, terserah guru yang mau mengajarkan vocabulary saja. Jika anda adalah salah satu guru bahasa Inggris yang menekankan pentingnya “berprinsip ketika mengajar”, alangkah baiknya jika anda membaca tiga prinsip ini.
Namun, jika anda menilai bahwa mengajarkan kosakata bahasa Inggris tidak perlu “prinsip-prinsipan”, alangkah baiknya jika “sedikit” saja anda baca tulisan ini, mungkin ada benarnya juga :).
Langsung saja, disebutkan oleh Nagy and Stahl (2006: 62) dalam buku mereka berjudul Teaching Word Meaning, ada tiga kriteria dalam membimbing siswa menguasai kosakata :
- Include both definitional information and contextual information about each word’s meaning.
- Involve children more actively in word learning.
- Provide multiple exposures to meaningful information about the word.
Ketika anda mengajak siswa untuk menghafalkan kumpulan vocabulary, tentu saja siswa bisa jenuh setengah mati. Mereka hanya dituntut untuk mengetahui definitional information kosakata yang mereka hafalkan. Coba bayangkan jika anda hanya menjelaskan arti / definisi sebuah kata tanpa memberitahu siswa bagaimana menerapkannya dalam sebuah kalimat? Ah sia-sia juga..
Pertama-tama, anda harus bisa mengajarkan kosakata dengan memberikan definisi sebuah kata dengan baik, dan berikut ini adalah beberapa hal yang harus dilakukan seorang guru ketika mengajarkan definisi sebuah kata :
Teaching Synonyms – Meski tidak baik dilakukan terlalu sering, mengajarkan sinonim merupakan salah satu cara agar siswa bisa memahami konteks sebuah kata.
Teaching Antonyms – Meski tidak semua kata memiliki antonim, setidaknya dengan memberitahu antonim sebuah kata, siswa akan dengan mudah mengetahui makna kata yang sebenarnya. Namun ingat, tidak baik mengajarkan sebuah kata dan sekaligus antonimnya, hal tersebut bisa membuat siswa kebingungan. Satu-satu saja dahulu, jika siswa belum bisa memahami sebuah kata dengan menampilkan sinonimnya, nah baru deh kita bisa tunjukan antonimnya.
Rewriting definition – Meski mendefinisikan sebuah kata begitu sulit, setidaknya dengan mengajak siswa untuk menulis definisi sebuah kata menurut apa yang mereka pahami, siswa diharapkan mampu memahami makna sebuah kata dengan lebih baik lagi.
Providing examples – Berikan dua contoh yang berbeda, lalu lihat apa respon siswa. Jika siswa mampu memahami dua contoh tersebut, berarti siswa sudah mampu memahami definisi sebuah kata.
Hmm.. setidaknya keempat hal tersebut sudah cukup membuat siswa anda mulai memahami definisi sebuah kata. Jika tidak, koreksi pada metode atau teknik pengajaran vocabulary yang anda terapkan, apakah sudah benar?
Nah, jika anda sudah bisa membuat siswa mampu memahami definisi sebuah kata, lalu adakah hal yang bisa membuat siswa bisa memahami konteks sebuah kata tersebut? Hmm.. saya sedang membacanya, maklumlah saya hanya bisa membaca :D, karena andalah guru yang bisa menerapkannya. Oleh karena itu saya hanya berharap Prinsip pertama dalam mengajarkan kosakata sudah bisa anda terapkan terlebih dahulu…
Have a nice day…
Sumber Bacaan :
Stahl, Steven A and Nagy, William E. 2006. Teaching Word Meanings. Mahwah, NJ: Lawrence Erlbaum Associates, Inc.
0 Response to "3 Prinsip Mengajarkan Kosakata"
Post a Comment