CONTOH MAKALAH ALAT -ALAT EVALUASI PENDIDIKAN | TEORI PENDIDIKAN
MAKALAH
ALAT-ALAT EVALUASI PENDIDIKAN
KATAPENGANTAR
Alhamdulillahirabbil‘alamin ,tiada kata lain yang patut untuk kami ungkapkan selain ucapan syukur kepadaAllah SWT yang telah memberikan kekuatan , kesehatan dan kemampuan kepada kami sehinggatugas makalah ini dapat selesai dengan baik dan tepat pada waktunya.
Shalawat dan salam semoga selaludilimpahkan kepada baginda Muhammad SAW. , para sahabat dan seluruh keluargabeliau sertra para pengikut beliau hingga akhir zaman.
Selama penyusunan makalah ini , penulistelah mendapat bantuan dari berbagai pihak , terutama dari Bapak Dr. Syahrul ,M.Pd. selaku dosen pengasuh mata kuliah Evaluasi Pendidikan. Serta ucapanterima kasih juga penulis persembahkan kepada semua pihak yang baik secaralangsung ataupun tidak langsung ikut terlibat dalam penyelesaian makalah ini.
Akhirnya , mohonmaaf apabila terdapat kesalahan dan kekhilafan.kami mohon saran dan kritik yangsifatnya membangun guna lebih menyempurnakan makalah-makalah kami selanjutnya.
Jamanis , 20 Februari2015
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Mutupendidikan dipengaruhi oleh banyak faktor , diantaranya siswa , pengelolasekolah , lingkungan , kualitas pengajaran ,kurikulum dan sebagainya. Usaha peningkatanpendidikan biasa ditempuh dengan peningkatan kualitas pembelajaran dan system evaluasi yang baik. Keduanya saling berkaitan systempembelajaran yang baik akan menghasilkankualitas pendidikan yang baik , selanjutnya system penilaian yang baik akanmendorong guru untuk menentukan strategimengajar yang baik dan memotivasi siswa untuk belajar yang lebihbaik. Pengajarandilaksanakan tidak hanya untuk kesenangan atau bersifat mekanis saja tetapimempunyai misi atau tujuan bersama. Dalam usaha untuk mencapai misi dan tujuanitu perlu diketahui apakah usaha yang dialakukan sudah sesuai dengan tujuan?Jika iya , sudah sejauh mana ditempuh? Apakah anak didiknya mengalami kemundurandidalam belajar atau peningkatan , dan kalau mengalami kemunduran apakahpenyebabnya?
Sehubungandengan itu , maka di dalam pembelajaran dibutuhkan guru yang tidak hanya mengajar dengan baik , namun mampu melakukan evaluasidengan baik. Kegiatan evaluasi sebagai bagian dari program pembelajaran perlulebih dioptimalkan. Evaluasi tidak hanya bertumpu pada penilaian hasilbelajar , namun perlu penilaian terhadap input , output dan kualitas prosespembelajaran itu sendiri.
Dalammakalah ini , kami menyajikan beberapa hal tentang teknik evaluasi yang dapat digunakandalam penilaian terhadap anak didik , baik itu tentang kemampuan belajar , sikap ,keterampilan , sifat , bakat , minat dan kepribadian. Adapun teknik yang akandijelaskan dalam makalah ini adalah teknik nontes. Salah satu teknik yangsangat membantu dalam penilaian terhadap hal-hal yangbersangkutan dengan siswa.
BAB IIPEMBAHASAN
A. Pengertian Evaluasi Pendidikan
Evaluasimerupakan subsistem yang sangat penting dan sangat di butuhkan dalam setiap system pendidikan , karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau kemajuan hasil pendidikan. Dengan evaluasi , maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat diketahui , dan denganevaluasi pula , kita dapat mengetahui titikkelemahan serta mudah mencari jalan keluar untuk berubahmenjadi lebih baik ke depan.
Namun , evaluasi pendidikanyang dilaksanakan selama ini dirasakan belum memberikan distribusi yang cukupuntuk peningkatan kualitas pendidikan. Hal ini disebabkan oleh sistem evaluasiyang digunakan belum tepat atau pelaksanaan evaluasi belum seperti yangdiharapkan , oleh karena itu perlu dilakukan inovasi terhadap sistemevaluasi pendidikan ke arah yang lebih baik , agar dapat mengukur semuakemampuan yang dimiliki oleh peserta didik tanpa hanya mengukur ranahkognitifnya saja.
Dengan sistem evaluasiyang baik maka akan mendorong pendidik untuk menentukan strategi mengajar yangbaik sehingga dapat memotivasi peserta didik untuk belajar yang lebih baikdengan tujuan akhir meningkatnya kualitas pendidikan di Indonesia pada umumnya ,seperti yang diamanahkan dalam pembukaan UUD 1945 alinea keempat yaitumencerdaskan kehidupan bangsa yang merupakan tujuan pendidikan nasional.
Adapunpengertian Evaluasi Pendidikan dan pengajaranadalah proses kegiatan untukmendapatkaninformasi data mengenai hasilbelajar mengajar yang dialami siswa dan mengolah ataumenafsirkannyamenjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif sesuai denganstandar tertentu. Hasilnya diperlukan untuk membuat berbagai putusan dalambidang pendidikandan pengajaran.
B. Alat-alatEvaluasi Pembelajaran
Secarakeseluruhan teknik dan bentuk evaluasi pendidikan dapat digambarkan sebagaiberikut :
1. Teknik Non-tes
Nontesdapat digunakan untuk mengukur semua ranah yang dimiliki oleh masing-masingindividu yang tentunya berbeda. Teknik nontes sangat penting dalam mengevaluasi siswa padaranah afektif dan psikomotor , berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankanasfek kognitif. Ada beberapa macam teknik nontes , yaitu: pengamatan(observation) , wawancara (interview) , kuisioner/angket (questionanaire) , dan analisisdokumen yang bersifat unobtrusiv.
1) Pengamatan (Observation)
Observasi merupakan suatu pengamatanlangsung terhadap siswa dengan memperhatikan tingkah lakuya. Secara umumobservasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan (data) yang dilakukan denganmengadakan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadapfenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran pengamatan.
Observasi dapat dilakukan pada berbagitempat misalnya kelas pada waktu pelajaran , dihalaman sekolah pada waktubermain , dilapangan pada waktu murid olah raga , upacara dan lain-lain.
a. Cara dan TujuanObservasi
Menurut cara dantujuannya observasi dapat dibedakan menjadi 3 macam:
1. Observasi partisipatif dan nonpartisipatif
Observasipartisipatif adalah observasi dimana orang yang mengobservasi (observer)ikut ambil bagian alam kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diamatinya.Sedangkan observasi nonpartisipatif , observasi tidak mengambil bagian dalamkegiatan yang dilakukan oleh objeknya. Atau evaluator berada “diluar garis”seolah-olah sebagai penonton belaka. Contoh observasi partisipatif : Misalnyaguru mengamati setiap anak. Kalau observasi nonpartisipatif , guru hanya sebagaipengamat , dan tidak ikut bermain.
2. Observasi sistematis dan observasinonsitematis
Observasisistematis adalah observasi yang sebelum dilakukan , observer sudah mengatursruktur yang berisi kategori atau kriteria , masalah yang akan diamati
Sedangkanobservasi nonsistematis yaitu apabila dalam pengamatan tidak terdapat stukturketegori yang akan diamati.
Contoh observasisistematis misalnya guru yang sedang mngamati anak-anak menanam bunga. Disinisebelum guru melaksanakan observasi sudah membuat kategori-kategori yang akandiamati , misalnya tentang: kerajinan , kesiapan , kedisiplinan , ketangkasan ,kerjasama dan kebersihan. Kemudian ketegori-kategori itu dicocokkan dengantingkah laku murid dalam menanam bunga.
Kalau observasinonsistematis maka guru tidak membuat kategori-kategori diatas , tetapi langsungmengamati anak yang sedang menanam bunga.
3. Observasi Eksperimental
Observasieksperimental adalah observasi yang dilakukan secara nonpartisipatif tetapisistematis. Tujuannya untuk mengetahui atau melihat perubahan , gejala-gejalasebagai akibat dari situasi yang sengaja diadakan.
Sebagai alatevaluasi , observasi digunakan untuk:
· Menilai minat , sikap dan nilai yang terkandungdalam diri siswa.
· Melihat proses kegiatan yang dilakukan olehsiswa maupun kelompok.
· Suatu tes essay / obyektif tidak dapatmenunjukan seberapa kemampuan siswa dapat menjelaskan pendapatnya secara lisan ,dalam bekerja kelompok dan juga kemampuan siswa dalam mengumpulkan data
b. Sifat Observasi
Observasi yangbaik dan tepat harus memilki sifat-sifat tertentu yaitu:
1. Hanya dilakukan sesuai dengan tujuanpengajaran
2. Direncanakan secara sistematis
3. Hasilnya dicatat dan diolah sesuai dengantujuan
4. Dapat diperika validitas , rehabilitas danketelitiaanya.
c. Kebaikan danKelemahan Observasi
Observasi sebagai alat penilainnontes , mempunyai beberapa kebaikan , antara lain:
1. Observasi dapat memperoleh data sebagai aspektingkah laku anak.
2. Dalam observasi memungkinkan pencatatan yangserempak dengan terjadinya suatu gejala atau kejadian yang penting
3. Observasi dapat dilakukan untuk melengkapi danmencek data yang diperoleh dari teknik lain , misalnya wawancara atau angket
4. Observer tidakperlu mengunakan bahasa untuk berkomunikasi dengan objek yang diamati , kalaupunmenggunakan , maka hanya sebentar dan tidak langsung memegang peran. Selainkeuntungan diatas , observer juga mempunyai beberapa kelemahan
Kelemahanobservasi:
1. Observer tiidakdapat mengungkapkan kehidupan pribadi seseorag yang sangat dirahasiakan.Apabila seseorang yang diamati sengaja merahasiakan kehidupannya maka tidakdapat diketahui dengan observasi. Misalnya mengamati anak yang menyayi , dia kelihatangembira , lincah . Tetapi belum tentu hatinya gembira , dan bahagia. Mungkinsebaliknya , dia sedih dan duka tetapi dirahasiakan.
2. Apabila si objek yang diobservasikanmengetahui kalau sedang diobservasi maka tidak mustahil tingkah lakunyadibuat-buat , agar observer merasa senang.
3. Observer banyak tergantung kepadafaktor-faktor yang tidak dapat dapat dikontrol sebelumya.
d. Alat PencatatObservasi
Agar hasilobservasi dapat dikumpulkan dengan baik maka sebelumnya guru harus menyiapkanalat untuk observasi yaitu:
1. Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Yaitu catatankhusus mengenai hasil pengamatan tentang tingkah laku anak yang dianggappenting (istimewa). Catatan anekdot ini ada dua macam yaitu anekdot insidental ,digunakan untuk mencatat peristiwa yang terjadi sewaktu-waktu , tidakterus-menerus. Sedangkan catatan anekdot periodik digunakan untuk mencatatperistiwa tertentu yang terjadi secara insedental dalam suatu periode tertentu.Catatan anekdot mempunyai kegunaan dalam melaksanakan observasi trerhadaptingkah laku anak. Kegunaanya untuk memperoleh pemahaman yang lebih tepattentang murid sebagai individu yang kompleks , memperoleh pemahaman tentangsebab-sebab dari suatu problema yang dihadapinya , dan dapat dijadikan dasarutuk pemecahan masalah anak dalam belajar.
2. Daftar cek (Check Lish)
Daftar cek adalahsebuah catatan tertulis yang berisi kemungkinan jawaban yang dipilih , dengantinggal membubuhkan sebuah tanda pada kemungkinan jawaban yang benar. Dalambentuk daftar cek , semua tingkah laku , sikap yang diobservasi dijabarkan dalamsuatu daftar.
3. Skala Penilaian (Rating Scale)
Dalam skalapenilaian , tingkah laku , sikap yang diobservasikan dijabarkan dalam bentukskala.
2) Wawancara (Interview)
Wawancara adalahsuatu tehnik penilain yang dilakukan dengan jalan percakapan (dialog) baiksecara langsung (face to pace relition) secara langsung apabila wawancara itudilakukan kepada orang lain misalnya kepada orang tuannya atau kepada temanya.Keberhasilan wawancara sebagai alat penilaian sangat dipengaruhi oleh beberapahal :
ü Hubungan baikpewawancara dengan anak yang diwawancarai. Dalam hal ini hendaknya pewawancaradapat menyesuikan diri dengan orang yang diwawancarai
ü Keterampilanpewawancara
Keterampilanpewawancara sangat besar pengaruhnya terhadap hasil wawancara yang dilakukan ,karena guru perlu melatih diri agar meiliki keterampilan dalam melaksanakanwawancara.
ü Pedoman wawancara
Keberhasilanwawancara juga sangat dipengaruhi oleh pedoman yang dibuat oleh guru sebelumguru melaksanakan wawancara harus membuat pedoman-pedoman secara terperinci ,tentang pertanyaan yang akan diajukan.
a. Keuntungan dankelemahan wawancara
Keuntunganwawancara yaitu :
1. Wawancara dapatmemberikan keterangan keadan pribadi hal ini tergantung pada hubungan baikantara pewawancara dengan objek
2. Wawancara dapatdilaksanakan untuk setiap umur dan mudah dalam pelaksaannya
3. Wawancara dapatdilaksanakan serempak dengan observasi
4. Data tentangkeadaan individu lebih banyak diperoleh dan lebih tepat dibandingkan denganobservasi dan angket.
5. Wawancara dapatmenimbulkan hubungan yang baik antara si pewawancara dengan objek.
SedangkanKelemahan wawancara sebagai alat penilain
1. Keberhasilanwawancara dapat dipengaruhi oleh kesediaan , kemampuan individu yangdiwawancarai
2. Kelancaranwawancara dapat dipengaruhi oleh keadaan sekitar pelaksaan wawancara
3. Wawancaramenuntut penguasaan bahasa yang baik dan sempurna dari pewawancara
4. Adanya pengaruhsubjektif dari pewawancara dapat mempengaruhi hasil wawancara
b. Ada duajenis wawancara yang dapat pergunakan sebagai alat evaluasi , yaitu:
1. Wawancaraterpimpin (Guided Interview) yang juga sering dikenal dengan istilahwawancara berstruktur (Structured Interview) atau wawancara sistematis (SystematicInterview).
2. Wawancara tidakterpimpin (Un-Guided Interview) yang sering dikenal dengan istilahwawancata sederhana (Simple Interview) atau wawancara tidak sistematis (Non-SystematicInterview) , atau wawancara bebas.
c. Hal-hal yangperlu diperhatikan didalam guru sebagai pewawancara yaitu :
1. Guru yang akanmengadakan wawancara harus mempunyai back ground tentang apa yang akanditanyakan
2. b.Guru harusmenjalankan wawancara dengan baik tentang maksud wawancara tersebut
3. Harus menjagahubungan yang baik
4. d.Guru harusmempunyai sifat yang dapat dipercaya
5. Pertanyaanhendaknya dilakukan dengan hati-hati , teliti dan kalimatnya jelas
6. Hindarkan hal-halyang dapat mengganggu jalannya wawancara
7. Guru harusmengunakan bahasa sesuai kemampuan siswa yang menjadi sumber data
8. Hindari kevakumanpembicaraan yang terlalu lama
9. Guru harusmengobrol dalam wawancara
10. Batasi waktuwawancara
11. Hindaripenonjolan aku dari guru
3) Angket (Questionave)
Pada dasarnya angket adalah sebuahdaftar pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden)
Pada umumnya tujuan penggunaan anngketatau kuesioner dalam proses pembelajaran terutama adalah untuk memperoleh datamengenai latar belakang peserta didik sebagai salah satu bahan dalammenganalisis tingkah laku dan proses belajar mereka.
Angket sebagai alat penilaian nontesdapat dilaksanakan secara langsung maupun secara tidak langsung. Dilaksanakansecara langsung apabila angket itu diberikan kepada anak yang dinilai ataudimintai keterangan sedangkan dilaksanakan secara tidak langsung apabila nagketitu diberikan kepada orang untuk dimintai keterangan tentang keadaan oranglain. Misalnya diberikan kepada orangtuanya , atau diberikan kepada temannya.
a. Ditinjau daristrukturnya , angket dapat dibagi menadi 2 macam , yaitu
1. Angket berstukturadalah angket yang bersifat tegas , jelas , dengan model pertanyan yang terbatas ,singkat dan membutuhkan jawaban tegas dan terbatas pula.
2. Sedangkan angkettidak berstruktur adalah angket yang membutuhkan jawaban uraian panjang , darianak , dan bebas. Yang biasanya anak dituntut untuk memberipenjelasan-penjelasan , alasan-alasan terbuka.
b. Angket sebagaialat penilaian terhadap sikap tingkah laku , bakat , kemampuan , minat anak ,mempunyai beberapa kelebihan dan kelemahan.
Kelebihan angketantara lain:
1. Dengan angketkita dapat memperoleh data dari sejumlah anak yang banyak yang hanyamembutuhkan waktu yang sigkat.
2. Setiap anak dapatmemperoleh sejumlah pertanyaan yang sama
3. Dengan angketanak pengaruh subjektif dari guru dapat dihindarkan
Sedangkankelemahan angket , antara lain:
1. Pertanyaan yangdiberikan melalui angket adalah terbatas , sehingga apabila ada hal-hal yangkurang jelas maka sulit untuk diterangkan kembali
2. Kadang-kadangpertanyaan yang diberikan tidak dijawab oleh semua anak , atau mungkin dijawabtetapi tidak sesuai dengan kenyataan yang sebenarnya. Karena anak merasa bebasmenjawab dan tidak diawasi secara mendetail.
3. Ada kemungkinanangket yang diberikan tidak dapat dikumpulkan semua , sebab banyak anak yangmerasa kurang perlu hasil dari angket yang diterima , sehingga tidak memberikankembali angketnya.
4). PemeriksaanDokumen (Ducumentary Analisis)
Evaluasi mengenaikemajuan , perkembangan atau keberhasilan belajar peserta didik tanpa menguji(tehnik nontes) juga dapat dilengkapi atau diperkaya dengan cara melakukanpemerikasaan terhadap dokumen-dokumen; misalnya dokumen yang memuat infomasimengenai riwayat hidup (auto biography).
Riwayat hidupadalah gambaran tentang keadaan seseorang selama dalam masa kehidupannya.Dengan mempelajari riwayat hidup , maka subjek evaluasi akan dapat menarik suatukesimpulan tentang kepribadian kebiasaan atau sikap dari obyek yang dinilai.
Berbagaiinformasi , baik mengenai peserta didik , orangtua dan lingkungannya itu bukantidak mungkin pada saat-saat tertentu sangat diperlukan sebagai bahan pelengkapbagi pendidik dalam melakukan evaluasi hasil belajar terhadap peserta didik.
5) Sosiometri
Sosiometri adalah suatu penilaianuntuk menentukan pola pertalian dan kedudukan seseorang dalam suatu kelompok.Sehnggga sosiometri merupakan alat yag tepat untuk menilai hubungan sosial dantingkah laku sosial dari murid-murid dalam suatu kelas , yang meliputi stukturhubungan individu , susunan antar individu dan arah ubungan sosial. Sehinggadengan demikian seorang guru dapat mengetahui bagaimana keadaan hubungan socialdari tiap-tiap anak dalam suatu kelompok atau kelas.
Langkah yang ditempuh guru dalamsosiometri ada 3 yaitu :
a) Langkah pemilihan teman
Disiniguru menyuruh semua murid untuk memilih teman-temannya yang disenangi secaraberurutan sebanyak satu atau dua anak. Dalam memilih anak perlu disebutkanalasan mengapa harus memilih teman itu.
Contoh:
Nama :Tono
Kelas :IIIA
Teman yang sayapilih:
1.Candra Karena aktifbelajar dan pandai
2.Sumarsono Karena tegas dalam berbicara
3.Nunung Karena penurut
b) Langkahpertabelan
Gurumembuat tabel dalam materi tes sosiomentri dari data yang telah diperoleh dalamlangkah pemilihan teman.
Daridata yang telah kita buat dalam metrik sosiometri , dapat pula kita buat sebuahpeta atau sosiogram. Dalam pembuatan sosiogram usahakan anak yang paling banyakdipilih diletakan ditengah-tengah , agar dapat mudah diketahui siapa yang palingbanyak dipilih.
Dengan melihathasil sosiometri kita dapat mengetahui bagaimana kedudukan dan relasi sosialdari masing-masing anak dalam kelompok. Sehingga hasil dari sosiogram ini dapatdibuat pertimbangan untuk menilai sikap sosial anak dan kepribadiannya dalamkelompok.
Sosiometrisebagai alat penilaian nontes sangat berguna bagi guru dalam beberapa hal ,antara lain:
1. Untuk pembentukankelompok dalam menentukan kelompok kerja (pembagian tugas)
2. Untuk pengarahandinamika kelompok
3. Untuk memperbaikihubungan individu dalam kelompok dan memberi bimbingan kepada setiap anak.
Dari uraiantersebut diatas dapatlah dipahami , bahwa dalam rangka hasil evaluasi hasilbelajar peserta didik , evaluasi tidak harus semata-mata dilakukan denanmengunakan alat berupa tes-tes hasil belajar. Teknik-teknik nontes jugamenempati kedudukan yang penting dalam rangka evaluasi hasil belajar ,lebih-lebih evaluasi yang berhubungan dengan kondisi kejiwaan peserta didik ,seperti persepsinya terhadap guru , minatnya , bakatnya , tingkah laku atausikapnya , dan sebagainya , yang kesemuannya itu tidak mungkin dievaluasi denganmengunakan tes sebagai alat pengukurnya.
2. Teknik Tes
Tes merupakan alat ukur yangstandar dan obyektif sehingga dapat digunakan secara meluas untuk mengukur danmembandingkan keadaan psikis atau tingkah laku individu. Dapat dipastikan akanmampu memberikan informasi yang tepat dan obyektif tentang obyek yang hendakdiukur baik berupa psikis maupun tingkah lakunya , sekaligus dapatmembandingkan antara seseorang dengan orang lain.
Menurut pendapat saya setuju bahwates adalah suatu cara atau alatuntuk mengadakanpenilaian yang berbentuk suatu tugas atau serangkaian tugas yang harusdikerjakan oleh siswa atau sekelompok siswa sehingga menghasilkan nilai tentangtingkah laku atau prestasi siswa tersebut.
Sebagai alat evaluasihasil belajar , tes minimal mempunyai dua fungsi , yaitu:
a. Untuk mengukur tingkatpenguasaan terhadap seperangkat materi atau tingkat pencapaian terhadapseperangkat tujuan tertentu.
b. Untuk menentukan kedudukanatau seperangkat siswa dalam kelompok , tentang penguasaan materi ataupencapaian tujuan pembelajaran.
Tes menurut tujuannya: Teskecepatan ( Power Test) , tes kemampuan ( power test ) , tes hasil belajar (achievment test ) , tes diagnostoik ( diagnostik test) , tes kemauan belajar (gains/ achievement) , tes formatif , tes sumatif.
Dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria dapat dihasilkan alat tes (soal-soal) yang berkualitas memenuhisyarat- syarat diantaranya:
· Shahih ( valid) yaitu mengukuryang harus diukur , sesuai dengan tujuan.
· Relevan yaitu diuji sesuaidengan tujuan yang diinginkan.
· Spesifik , soal hanya dapatdijawab oleh peserta didik.
· Representif , soal mewakilimateri ajar secara keseluruhan.
1) Tertulis (written test)
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis danobjektif untuk memperoleh data-data atau keterangan-keterangan yang diinginkantentang seseorang , dengan cara yang boleh dikatakan cepat dan tepat(Indrakusuma , 1993:21). Dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa ,didalamnya terdapat pengertian-pengertian:
a. Tes itu adalah hanya merupakan alatdan bukan merupakan tujuan. Sedangkan tujuannya adalah terletak pada apakahmaksud kita memberikan tes itu.
b. Alat itu telah disusun secarasistematis dan objektif , menurut syarat-syarat tertentu. Meskipun dalamkenyataannya tidak ada tes yang seratus persen sistematis dan objektif. Sebabtes itu juga buatan manusia.
c. Dengan adanya tes yang telah disusunsecara sistematis dan objektif itu , maka hasil yang diperoleh dari tes ataualat itu boleh dikatakan akan tepat. Artinya benar-benar akan memberikangambaran yang sesuai dengan keadaannya.
d. Bahwa dengan dipergunakannya tessebagai alat untuk memperoleh data-data itu , dapat dilaksanakan secara tepattidak memakan waktu yang lama. Untuk memperoleh suatu data tidak perluberhari-hari , bahkan cukup beberapa jam saja.
e. Sedang keterangan-keterangan apa yangdiinginkan , ini bergantung pada maksud serta alat yang kita berikan. Misalnya ,jika kita menginginkan keterangan tentang kecakapan anak dalam hal berhitingmaka kita pergunakan tes berhitung , bukan tes bahasa , dan sebagainya.
Ø Bentuk Tes Tulis :
1. Tes Subyektif
ü Tes subyektif ada dua jenis yaitu :
· Tes uraian bentukbebas atau terbuka
· Tes uraian bentukterbatas
ü Kelebihan tes Subyektif :
- Pembuatannyamudah dan cepat
- Dapat dicegahtimbulnya spikulasi dikalangan siswa
- Dapat mengetahuiseberapa jauh tingkat kedalaman dan penguasaan siswa
- Siswa terdorongberani mengungkapkan pendapatnya
ü Kekurangan :
- Kurangrepresentatif/ mewakili materi karena soal terbatas
- Caramengoreksinya cukup sulit/ menyita banyak waktu
- Dalampenilaiannya tester dapat bersifat subyektif
- Koreksinya tidakdapat diwakilkan orang lain
- Validitas (dayaketepatan mengukur ) dan reliabilitas (daya keajegan mengukurr ) pada umumnyarendah
2. TesObyektif
ü Tes obyektif ada lima macam yaitu :
· Bentuk benarsalah
Soal-soalnyaberupa pernyataan-pernyataan (statement). Statement tersebut ada yangbenar dan ada yang salah. Orang yang ditanya bertugas untuk menandaimasing-masingpernyataan itu dengan melingkari huruf B jika pernyataan itu betulmenurut pendapatnya dan melingkari huruf S jika pernyataannya salah.
· Bentukmenjodohkan
Matchingtest dapat kita ganti dengan istilah mempertandingkan , mencocokkan ,memasangkan , atau menjodohkan. Matching test terdiri atas satu seripertanyaan dan satu seri jawaban. Tugas murid ialah mencari dan menempatkanjawaban-jawaban sehingga sesuai atau cocok dengan pertanyaannya.
· Bentuk isian
Completiontest biasa kita sebut dengan istilah tes isian , tes menyempurnakan , atautes melengkapi. Completion test terdiri atas kalimat-kalimat yang adabagian-bagiannya yang dihilangkan. Bagian yang dihilangkan atau yang harusdiisi oleh murid ini adalah merupakan pengertian yang kita minta dari murid.
· Bentuk pilihanganda
Multiple choice test terdiri atassuatu keterangan atau pemberitahuan tentang suatu pengertian yang belumlengkap. Dan untuk melengkapinya harus memilih satu dari beberapa kemungkinanjawaban yang telah disediakan. Atau Multiple choice test terdiri atasbagian keterangan (stem) dan bagian kemungkinan jawaban ataualternatif (option). Kemungkinan jawaban (option) terdiri atas satu jawabanbenar yaitu kunci jawaban dan beberapa pengecoh.
Beberapa jenis bentuk pilihan ganda :
· Melengkapi limapilihan
· Asosiai denganlima atau empat pilihan
· Melengkapiberganda
· Analisis hubunganantar hal
· Analisis kasus
· Hal kecuali
· Hubungan dinamik
· Pemakaiandiagram , grafik , peta atau gambar
ü Kelebihan :
- Lebihrepresentatif
- Dalam menilai testerlebih objektif
- Mengoreksinyamudah
- Mengoreksinyadapat minta bantuan orang lain
- Butir-butirsoalnya mudah dianalisis , dari segi derajat kesukaran , daya pembeda , validitasdan relibialitasnya
ü Kelemahan :
- Menyusunnya sulit
- Kurang dapatmengukur atau mengungkap proses berpikir yang tinggi atau mendalam
- Terbukakemungkinan bagi siswa bermain spekulasi
- Siswa dapat mudahkerjasama sebab jawabannya mudah meniru (A ,B ,C ,D ,E)
2) Lisan (oraltest)
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannyadilakukan dengan mengadakan tanya jawab secara langsung antara pendidik danpeserta didik. Thoha (2003:61) menjelaskan bahwa tes ini termasukkelompok tes verbal , yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.Dari segi persiapan dan cara bertanya , tes lisan dapat dibedakan menjadidua yakni:
1. Tes lisan bebas
Yaitu pendidikdalam memberikan soal kepada peserta didik tanpa menggunakan pedoman yangdipersiapkan secara tertulis
2. Tes lisan berpedoman
Pendidikmenggunakan pedoman tertulis tentang apa yang akan ditanyakan kepada pesertadidik.
ü Kelebihannya :
- Dapat menilaikemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki peserta didik , sikap , sertakepribadiannya karena dilakukan secara berhadapan langsung
- Bagi pesertadidik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat sehingga sering mengalamikesukaran dalam memahami pernyataan soal , tes bentuk ini dapat menolong sebabpeserta didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang dimaksud.
- Hasil tes dapatlangsung diketahui peserta didik.
ü Kelemahannya :
- Subjektivitaspendidik sering mencemari hasil tes ,
- Waktu pelaksanaanyang diperlukan relatif cukup lama
3) Perbuatan (performancetest)
Tes perbuatan yakni tes yang penugasannyadisampaikan dalam bentuk lisan atau tertulis dan pelaksanaan tugasnyadinyatakan dengan perbuatan atau penampilan. Penilaian tes perbuatan dilakukansejak peserta didik melakukan persiapan , melaksanakan tugas , sampai denganhasil akhir yang dicapainya. Untuk menilai tes perbuatan pada umumnyadiperlukan sebuah format pengamatan , yang bentuknya dibuat sedemikian rupasehingga tutor dapat menuliskan angka-angka yang diperolehnya pada tempat yangsudah disediakan. Bentuk formatnya dapat disesuaikan menurut keperluan. Untuktes perbuatan yang sifatnya individual , sebaiknya menggunakan format pengamatanindividual. Dalam pembelajaran matematika , tes perbuatan bisa berupamemperagakan apakah suatu bangun datar merupakan jaring-jaring kubus ataubukan , menggambarkan suatu bangun ruang dan menunjukkan semua bidang diagonalserta diagonal bidang , membuat lukisan dengan menggunakan jangka , mistar , danbusur derajat , dsb.
BAB III
KESIMPULAN
Untuk meningkatkan mutu pembelajarandibutuhkan sistem evaluasi yang tepat , karena peserta didik memiliki berbagaikemampuan yang berbeda-beda maka sistem evaluasi yang digunakan harus terintegrasidan mampu mengukur semua kemampuan yang ada pada peserta didik.
Evaluasi pendidikan tidak hanya digunakanuntuk mengukur ranah kognitif peserta didik saja. Adapun ranah yang diukurdengan menggunakan nontes ini adalah kognitif , psikomotorik , perseptual ,komunikasi nondiskursip , dan ranah afektif.
Adapun jenis alat evaluasi yang digunakan , terbagimenjadi 2 teknik , yaitu :
1. Tes merupakansejumlah pertanyaan yang memiliki jawaban yang benar atau salah. Tes diartikanjuga sebagai sejumlah pertanyaan yang membutuhkan jawaban , atau sejumlahpertanyaan yang harus diberikan tanggapan dengan tujuan mengukur tingkatkemampuan seseorang atau mengungkap aspek tertentu dari orang yang dikenai tes(testee).
2. Nontes dapatdigunakan untuk mengukur semua ranah yang dimiliki oleh masing-masing individuyang tentunya berbeda.Teknik nontes sangat penting dalam mengevaluasi siswa pada ranah afektif danpsikomotor , berbeda dengan teknik tes yang lebih menekankan asfek kognitif. Adabeberapa macam teknik nontes , yaitu: pengamatan (observation) , wawancara(interview) , kuisioner/angket (questionanaire) , dan analisis dokumen yangbersifat unobtrusiv.
Penggolongan tehnik nontes
1. Observasi (pengamatan)
Observasi dapat dibedakan menjadi 3macam:
A. ObservasiPartisipatif dan nonpartisipatif
B. Observasisistematis dan Nonsistematis
C. Observasieksperimental
2. Wawancara (interview)
Ada 2 jenis wawancara yang dapatdipergunakan sebagai alat evaluasi. Yaitu:
A. Wawancaraterpimpin
B. Wawancaratidak terpimpin
3. Angket (Questionave)
Ditinjau daru stukturnya angket dapat dibagimenjadi 2 macam:
A. Angketberstuktur
B. Angkettidak berstruktur
4. Pemeriksaan Dokumen (Dukomentary Analisis)
5. Sosiometri
DAFTAR PUSTAKA
http://benao.multiply.com/journal/item/16?&show_interstitial=1&u=%2Fjournal%2Fitem
http://ilmuukita.blogspot.com/2011/05/jenis-alat-evaluasi-pembelajaran.html
http://risqinisa.wordpress.com/2011/01/05/alat-evaluasi-pembelajaran/
http://www.perkuliahan.com/makalah-alat-evaluasi-pendidikan/
http://www.scribd.com/doc/16650725/Alat-Evaluasi-Pendidikan-Nontes
http://www.scribd.com/doc/52627746/ALAT-ALAT-EVALUASI
http://sarkomkar.blogspot.com/2009/12/komponen-evaluasi-pendidikan-makalah.html
0 Response to "CONTOH MAKALAH ALAT -ALAT EVALUASI PENDIDIKAN | TEORI PENDIDIKAN"
Post a Comment